Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Kembali Tahan Suku Bunga 4,75 Persen pada Akhir Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Inflasi AS Melandai di April 2023, Capai 4,9 Persen

Kamis, 11 Mei 2023 - 06:36:00 WIB
Inflasi AS Melandai di April 2023, Capai 4,9 Persen
Inflasi Amerika Serikat (AS) pada April 2023 tercatat 4,9 persen secara tahunan (year on year/yoy). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Inflasi Amerika Serikat (AS) pada April 2023 tercatat 4,9 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini merupakan kenaikan terkecil sejak April 2021 dan pelemahan sedikit dari bulan Maret sebesar 5,0 persen.

Mengutip Reuters, pelambatan inflasi pada bulan April berpotensi memberikan perlindungan bagi bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) untuk menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada bulan depan.

Meski demikian, inflasi tetap kuat. Menurut laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Rabu menunjukkan harga konsumen bulanan naik dengan kuat karena harga sewa meningkat serta kenaikan harga bensin dan kendaraan bermotor bekas. Laporan ini memupus harapan pasar keuangan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga tahun ini untuk menopang perekonomian.

"Laporan inflasi konsumen ini mendukung The Fed untuk secara serius mempertimbangkan jeda kenaikan suku bunga pada bulan Juni, tetapi tidak mendukung penurunan suku bunga jangka pendek," ujar Kepala Ekonom di Bank of The West, Scott Anderson dikutip, Kamis (11/5/2023).

Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,4 persen bulan lalu setelah meningkat 0,1 persen di bulan Maret. Kenaikan ini sejalan dengan ekspektasi para ekonom, di mana harga sewa yang sangat tinggi menyumbang sebagian besar kenaikan inflasi.

Konsumen bisa sedikit bernafas lega karena harga makanan tidak berubah selama dua bulan berturut-turut. Harga toko bahan makanan turun 0,2 persen setelah turun 0,3 persen di bulan Maret, mencatatkan penurunan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Juli 2019.

Buah dan sayuran, daging, ikan, dan telur lebih murah dibandingkan bulan Maret. Harga susu turun 2,0 persen, terbesar sejak Februari 2015. Kemudian, harga gas alam anjlok 4,9 persen dan biaya listrik turun untuk bulan kedua berturut-turut. 

"Secara seimbang, inflasi masih terlalu tinggi dan tidak akan turun kembali menjadi 2 persen jika meningkat 0,4 persen dalam sebulan. Kita perlu melihat peningkatan yang stabil sekitar 0,15 persen untuk mencapainya," ucap Kepala Ekonom di FHN Financial, Chris Low.

Saham-saham di Wall Street melesat di tengah laporan inflasi yang tidak melebihi ekspektasi.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut