Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Temu Virtual dengan Keir Starmer, RI-Inggris akan Bangun 1.000 Kapal Penangkap Ikan
Advertisement . Scroll to see content

Inflasi Melonjak, Bunga Utang Inggris Sentuh Rekor Tertinggi pada Juni 2022

Sabtu, 23 Juli 2022 - 18:21:00 WIB
Inflasi Melonjak, Bunga Utang Inggris Sentuh Rekor Tertinggi pada Juni 2022
Pembayaran bunga atas utang pemerintah Inggris mencapai rekor tertinggi pada bulan Juni akibat inflasi yang melonjak. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Pembayaran bunga atas utang pemerintah Inggris mencapai rekor tertinggi pada bulan Juni akibat inflasi yang melonjak. Pembayaran bunga yang dibayarkan oleh pemerintah untuk bulan lalu mencapai 19,4 miliar poundsterling.

Mengutip BBC, hal ini mendorong pinjaman pemerintah di bulan ini ke level tertinggi kedua pada Juni sejak pencatatan dimulai pada 1993.

Pinjaman, perbedaan antara pengeluaran dan pendapatan pajak menyentuh 22,9 miliar poundsterling selama bulan tersebut. Angka ini naik 4,1 miliar poundsterling dari tahun sebelumnya, menurut Kantor Statistik Nasional.

Pembayaran bunga lebih dari dua kali lipat rekor bulanan sebelumnya yang ditetapkan pada Juni 2021.

Menanggapi angka tersebut, Rektor Nadhim Zahawi mengakui ada risiko terhadap keuangan publik, termasuk dari inflasi yang melonjak.

"Itulah mengapa pemerintah telah mengambil tindakan untuk memperkuat keuangan publik, dan dalam perkiraan terbaru mereka Office for Budget Responsibility (OBR) menilai bahwa kami berada di jalur yang tepat untuk mengurangi utang," ujarnya dikutip, Sabtu (23/7/2022).

Tingginya tingkat pembayaran bunga utang baru-baru ini sebagian besar merupakan hasil dari inflasi yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan kenaikan suku bunga obligasi pemerintah sejalan dengan inflasi ukuran Indeks Harga Eceran yang mencapai 11,8 persen pada bulan Juni.

Dengan pembayaran bunga yang kemungkinan akan tetap tinggi setelah Juni karena inflasi terus meningkat, angka tersebut akan menimbulkan tantangan besar bagi siapa pun yang menjadi pemimpin dan perdana menteri Partai Konservatif yang baru.

Keseimbangan antara pajak dan pengeluaran telah menjadi titik perbedaan utama antara dua kandidat yang tersisa dalam perlombaan untuk menggantikan Boris Johnson.

Sementara Menteri Luar Negeri Liz Truss telah berjanji untuk memotong pajak segera. Sementara sang lawan, mantan kanselir Rishi Sunak mengatakan, hal tersebut berisiko memicu inflasi.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut