Inflasi Meroket, Bank Sentral Argentina Naikkan Suku Bunga Jadi 81 Persen
BUENOS AIRES, iNews.id - Bank sentral Argentina menaikkan suku bunga acuan menjadi 81 persen atau 300 basis poin (bps) pada hari Kamis (20/4/2023) waktu setempat. Kenaikan ini dilakukan setelah inflasi melonjak melampaui ekspektasi hingga mencapai 104 persen secara tahunan, menurut otoritas moneter negara tersebut.
Mengutip Reuters, sebelumnya tingkat suku bunga Argentina mencapai 78 persen setelah data inflasi bulan Maret mencapai 7,7 persen, atau tingkat bulanan tertinggi dalam dua dekade.
Kenaikan suku bunga ini memperpanjang babak baru pengetatan oleh bank sentral Argentina yang tengah berjuang melawan harga melonjak dan cadangan mata uang asing berkurang.
Sementara, mata uang peso telah mencapai rekor terendah terhadap dolar di pasar paralel. Hal ini telah merusak ekspor tanaman komersial utama, yaitu kedelai dan jagung.
Kenaikan suku bunga acuan 300 bps merupakan yang pertama sejak September lalu, di mana pada bulan tersebut merupakan akhir siklus pengetatan yang paling tinggi pada tahun 2022. Bank sentral ingin menurunkan suku bunga tahun ini dengan harapan inflasi akan mereda.
Namun, inflasi Argentina meningkat lagi dan mendorong tingkat kemiskinan mendekati 40 persen. Hal ini merugikan pemerintahan Presiden Alberto Fernandez yang makin tertinggal dari oposisi konservatif dalam jajak pendapat publik menjelang pemilihan pada Oktober.
Adapun, jajak pendapat bank sentral memperkirakan inflasi akan berakhir tahun ini sebesar 110 persen. Sementara, J P Morgan memperkirakan inflasi bisa mencapai 130 persen.
Dalam sebuah pernyataan, bank sentral mengatakan akan terus memantau evolusi tingkat harga umum, dinamika pasar pertukaran, dan agregat moneter untuk tujuan mengkalibrasi kebijakan suku bunga.
Editor: Aditya Pratama