Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Isi Surat Orang Tua Predator Seks Reynhard Sinaga untuk Prabowo, Permintaannya Terungkap
Advertisement . Scroll to see content

Inggris Masih Resesi, Ekonomi Minus 9,6 Persen pada Kuartal III

Kamis, 12 November 2020 - 15:48:00 WIB
Inggris Masih Resesi, Ekonomi Minus 9,6 Persen pada Kuartal III
Inggris masih belum lepas dari jeratan resesi akibat pandemi Covid-19. (Foto: SINDO)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Inggris masih belum lepas dari jeratan resesi akibat pandemi Covid-19. Kantor Statistik Nasional (ONS) melaporkan ekonomi negara tersebut minus 9,6 persen pada kuartal III 2020 (Juli-September).

Inggris resmi masuk jurang resesi sejak kuartal II tahun ini, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang terkontraksi 21,5 persen, menyusul kuartal I minus 2,1 persen. Meski begitu, dalam basis kuartalan ekonomi Inggris tercatat tumbuh positif 15,5 persen pada kuartal III tahun ini.

“Dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, ekonomi Inggris turun 9,6 persen. Ini lebih dari dua kali lipat penurunan kumulatif PDB yang diamati di Italia, Jerman, dan Prancis dan hampir tiga kali lipat ukuran penurunan tahunan di AS,” ujar juru bicara ONS dikutip dari Telegraph, Kamis (12/11/2020).

ONS mengatakan, telah terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi pada bulan Agustus dan September seiring naiknya angka kasus infeksi corona selama kuartal tersebut, meskipun PDB meningkat sebesar 6,3 persen pada bulan Juli, karena lockdown yang sempat dilonggarkan sebelum akhirnya diperketat kembali.

Dalam laporannya, ONS menyebut, sejak puncak pertumbuhan bulanan pada Juni setelah itu, pertumbuhan PDB dan sektor utamanya melambat, meski sektor jasa tumbuh 1,0 persen, produksi 0,5 persen dan konstruksi 2,9 persen pada akhir kuartal III 2020.

Komite Kebijakan Moneter Inggris (MPC) memperkirakan terjadi penurunan selama kuartal IV tahun ini, sebelum akhirnya pemulihan yang stabil dari awal 2021 dan seterusnya. Pertumbuhan pada kuartal IV sedikit lebih rendah dari ekspektasi Bank Sentral Inggris (BoE).    

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut