Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Transjakarta Gandeng KNKT Audit dan Evaluasi Layanan usai 3 Bus Kecelakaan dalam Sebulan
Advertisement . Scroll to see content

Ini Kronologi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Pesawat Sempat Naik sebelum Menukik

Rabu, 10 Februari 2021 - 16:40:00 WIB
Ini Kronologi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Pesawat Sempat Naik sebelum Menukik
KNKT membeberkan kronologi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sejak lepas landas hingga jatuh di Kepulauan Seribu. (Foto: ilustrasi/Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan anomali pada tuas tenaga mesin otomatis (authrottle) pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Anomali tersebut berdasarkan laporan awal yang dibuat dengan menggabungkan data kotak hitam Flight Data Recorder (FDR).

Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menuturkan, pesawat berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta lewat landasan pacu (runway) 25R pukul 14.36 WIB. Pesawat itu mengangkut dua pilot, empat awak kabin, dan 56 penumpang.

"Setelah tinggal landas mengikuti jalur keberangkatan. Kemudian FDR mencatat di ketinggian 1.980 kaki," katanya saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Saat pesawat di ketinggian 8.150 kaki, tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur sementara sebelah kanan tetap alias tak bergerak. Pada pukul 14.38 WIB, pilot meminta kepada petugas ATC untuk berbelok ke arah 075 derajat.

Petugas ATC meminta pilot untuk berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki karena bisa berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari landas pacu 25L. Pada pukul 14.39.47, pesawat melewati 10.600 kaki dengan arah pesawat 046 derajat dan mulai berbelok kiri. Lagi-lagi, tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur sedangkan yang kanan masih tetap.

Petugas ATC memerintahkan pilot untuk menaikkan ketinggian pesawat menjadi 13.000 kaki dan dijawab pilot pukul 14.39.59. Komunikasi antara petugas ATC dan pilot Sriwijaya Air berakhir pada pukul 14.40.05 dengan posisi terakhir di ketinggian 10.900 kaki.

Kemudian pesawat mulai turun, sistem autopilot nonaktif dengan arah pesawat 016 derajat. Posisi pesawat lalu naik (pitch up) dan miring ke kiri (roll). Pada pukul 14.40.10, FDR mencatat tuas yang anomali tersebut tidak aktif dan pesawat mulai menukik. 

"Sekitar 20 detik kemudian FDR berhenti merekam data," katanya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut