Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Perintahkan Hasil Tani Warga Aceh Diangkut ke Jakarta untuk Dijual
Advertisement . Scroll to see content

Ini Strategi Prabowo Subianto agar Ekonomi Bisa Tumbuh 15 Persen

Kamis, 26 September 2019 - 21:46:00 WIB
Ini Strategi Prabowo Subianto agar Ekonomi Bisa Tumbuh 15 Persen
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memaparkan konsep pembangunan ekonomi Indonesia dalam dalam simposium di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/9/2019). (Foto: Istimewa).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menawarkan konsep pembangunan ekonomi bernama Strategi Dorongan Besar (Big Push Strategy). Melalui strategi ini, ekonomi diyakini bisa tumbuh hingga 15 persen, sekaligus menciptakan 28 juta lapangan kerja baru.

“Dalam skenario terbaik, terjadi pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 15 persen. Sedangkan skenario menengah terjadi pertumbuhan PDB sebesar 11 persen, dan skenario terburuk tumbuh 7 persen,” ujar Prabowo Subianto saat simposium Strategi Dorongan Besar Mewujudkan Kemandirian Pabgan dan Energi Dalam Rangka Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/9/2019).

Dia menuturkan, Big Push Strategy memiliki tiga target strategis, yakni, mencapai swasembada pangan dalam dua tahun, mencapai swasembada energi dalam tiga tahun, serta menciptakan 28 lapangan kerja dalam tiga tahun.

Untuk mencapai swasembada pangan dalam dua tahun, Indonesia perlu mengonversi hutan rusak menjadi lahan pertanian produktif sebesar 8 juta hektare. Sebesar 6 juta hektare untuk memproduksi 18 juta ton gandum per tahun, 1 juta hektare untuk memproduksi 10 juta ton beras per tahun, dan 1 juta hektare untuk memproduksi 10 juta ton jagung per tahun.

“Investasi yang dibutuhkan untuk membuka 8 juta hektare lahan pertanian produktif ini sebesar 24 miliar dolar AS,” ujarnya.

Ada pun untuk mencapai swasembada energi dalam tiga tahun, perlu dilakukan konversi hutan rusak menjadi lahan produktif sebesar 6 juta hektare. Lahan ini digunakan untuk menanam tanaman penghasil bioenergy, terutama singkong dan aren, untuk menghasilkan 36 juta ton bioethanol.

Investasi yang dibutuhkan untuk membuka 6 juta hektare hutan produktif ini mencapai 18 miliar dolar AS. “Proyek ini akan secara signifikan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM,” kata mantan Danjen Kopassus ini.

Bila diasumsikan setiap hektare kedua megaproyek pembangunan tersebut menyerap dua tenaga kerja, akan tercipta 28 juta lapangan kerja baru.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut