Investasi 2018 Melambat, Kepala BKPM: Badai Sudah Berlalu
JAKARTA, iNews.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengakui realisasi investasi sepanjang 2018 cukup mengecewakan. Namun, investasi akan segera pulih di tengah iklim bisnis yang terus membaik.
Realisasi investasi sepanjang tahun lalu melambat cukup signifikan setelah hanya tumbuh 4,1 persen, sehingga gagal mencapai target Rp730 triliun. Padahal, pada 2017, realisasi investasi tumbuh 16,4 persen.
Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong mengatakan, melambatnya investasi di Indonesia tidak terlepas dari situasi yang terjadi secara global. Pergerakan investasi asing (foreign direct investment/FDI) global turun 20 persen sepanjang 2018.
"Ada siklus natural di mana investasi akan rebound setelah pemilihan umum. Kita memiliki delapan bulan tersisa untuk menggapai reformasi," ujarnya dalam diskusi Outlook Ekonomi dan lnvestasi Indonesia 2019 bersama Eurocham di kantornya, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Thomas menilai, pemulihan tersebut bisa saja terjadi mengingat sentimen dari dalam negeri cukup positif. Hal ini terlihat dari pergerakan di pasar keuangan, seperti pasar saham dan obligasi yang menguat signifikan pada Januari 2019.
"Sudah mulai kelihatan dari dialog-dialog kami dengan investor besar, kayaknya investor besar sudah semakin nyaman bahwa badai sudah berlalu, sudah lewat," ucapnya.
Dari sisi eksternal, langkah bank sentral The Fed mengerem laju pengetatan suku bunga acuan akan memberikan angin segar bagi rupiah. Pada tahun ini, The Fed diperkirakan hanya akan menaikkan suku bunga antara 2-3 kali, lebih sedikit bila dibandingkan 2018 yang mencapai 4 kali.
Mantan Menteri Perdagangan itu menilai, Indonesia tetap menjadi pasar yang menarik bagi investor asing. Dia mengatakan, investor Eropa tidak perlu khawatir dengan kondisi di Indonesia.
"Kami menyambut baik investasi perusahaan Eropa di Indonesia yang juga mendukung industri nasional. Investor Eropa biasanya membawa serta teknologi mutakhir yang juga dapat diterapkan oleh industri Iokal, hal ini sejalan dengan fokus pemerintah yang hendak menjadikan industri Indonesia 4.0," tuturnya.
Editor: Rahmat Fiansyah