Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Momen Gibran Dihampiri hingga Disalami PM Jepang Sanae Takaichi di KTT G20 Afsel
Advertisement . Scroll to see content

Jepang Ganti PM, Dubes Kanasugi: Hubungan dengan Indonesia Tetap Terjalin Baik

Senin, 11 Oktober 2021 - 21:01:00 WIB
Jepang Ganti PM, Dubes Kanasugi: Hubungan dengan Indonesia Tetap Terjalin Baik
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, saat diwawancara tim MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Senin (11/10/2021). Foto: Faisal Rahman
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia,  Kanasugi Kenji, memastikan hubungan bilateral dengan Indonesia tetap terjalin baik, meskipun ada pergantian pucuk kepemimpinan pemerintahan di negara itu. 

Seperti diketahui, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, telah diganti karena mengundurkan diri. Pemerintah Jepang telah mengangkat Perdana Menteri (PM) baru, Kishida Fumio, menggantikan Yoshihide Suga. 

"Tenang saja, hubungan bilateral Indonesia-Jepang sangat penting dan akan tetap dijaga hingga masa depan nanti," ujar Kanasugi dalam wawancara eksklusif, dengan MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Senin(11/10/2021). 

Menurut dia, belum diketahui perbedaan besar antara PM Kishida Fumio dengan mantan PM Yoshihide Suga. Namun PM Kishida diketahui ingin merevitalisasi perekonomian Jepang yang terpukul akibat pandemi Covid-19 dan menyelesaikan masalah income gap yang kian melebar sebagai imbas dari pandemi tersebut. 

"Detail lebih lengkapnya masih belum diketahui, masih banyak debat antara pihak-pihak oposisi, kami masih melihat bagaimana hasil door election nanti," ungkap Kanasugi.

Sebelumnya, sempat dikabarkan di media-media Jepang bahwa ada orang-orang yang mengungkapkan ketidakpuasannya atas pemerintah sebelumnya dalam melawan pandemi Covid-19 di Jepang. 

"Dalam pandangan saya, memang pandemi membuat ekonomi Jepang terpuruk, tetapi PM Yoshihide Suga berhasil melakukan distribusi vaksin dengan cepat di Jepang, sekarang 73 persen populasi rakyat Jepang mendapatkan paling sedikit satu dosis vaksin dan 63 persen sudah tervaksinasi penuh, semuanya dilangsungkan dengan sangat cepat," ungkap Kanasugi. 

Jepang menggunakan vaksin Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca, yang diterima oleh Kementerian Kesehatan Jepang. Selain itu, wilayah-wilayah metropolitan di Jepang juga sudah mulai lepas dari status state of emergency di akhir bulan lalu. 

"Jadi, kita bisa mengekspektasikan pemulihan ekonomi mulai sekarang. Kamj tidak menyebutnya sebagai lockdown, tapi state of emergency," tutur Kanasugi.

Kendati demikian, lanjutnya, Jepang tetap waspada dan menyiapkan langkah antisipatif, mengingat kasus Singapura dan AS yang rasio vaksinasinya sudah tinggi, tetapi masih ada angka kasus aktif yang meningkat tiap harinya. 

"Kami mungkin masih harus bersiap untuk serangan Covid-19 yang lain, tetapi yang penting adalah bagaimana bisa menyeimbangkan pemulihan ekonomi dan kontrol atas pandemi, yang juga menjadi masalah serupa di negara-negara lain," ungkap Kanasugi. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut