Jerman Kucurkan Paket Stimulus Rp2.000 Triliun Pulihkan Ekonomi
BERLIN, iNews.id - Koalisi berkuasa Kanselir Jerman Angela Merkel menyetujui paket stimulus untuk mempercepat pemulihan ekonomi dari virus corona (Covid-19). Paket stimulus yang disetujui sebesar 130 miliar euro atau lebih dari Rp2.000 triliun termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) yang lebih rendah untuk meningkatkan konsumsi.
"Ukuran paket berjumlah 130 miliar euro untuk tahun 2020/2021, 120 miliar di antaranya akan dihabiskan pemerintah federal. Jadi, kami memiliki paket stimulus ekonomi, paket untuk masa depan," kata Merkel, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (4/6/2020).
Program stimulus mengikuti paket penyelamatan 750 miliar euro yang disepakati pada Maret mencakup anggaran tambahan yang dibiayai utang 156 miliar euro.
Langkah Jerman dengan bantuan likuiditas dan jaminan pinjaman sama dengan lebih dari 30 persen output ekonominya, jauh melampaui program darurat nasional lain yang dikuncurkan negara-negara zona euro.
Merkel mengatakan PPN akan dikurangi dari 19 persen menjadi 16 persen selama enam bulan mulai 1 Juli. Tingkat PPN yang lebih rendah 7 persen akan diturunkan dua poin selama periode yang sama. Di mana biaya PPN keseluruhan berjumlah 20 miliar euro.
Menteri Keuangan Olaf Scholz mengatakan, paket tersebut akan dibiayai sebagian dengan pinjaman baru bersih tambahan. Sekitar 60 miliar euro dari 156 miliar euro dalam utang baru yang disetujui pada Maret.
Jerman dapat membeli pembelanjaan yang murah mengingat memiliki anggaran berimbang sejak 2014 dan memiliki rasio utang terhadap output 60 persen sebelum pandemi, jauh di bawah mitra zona euro, seperti Italia, Spanyol dan Prancis.
"Kami bisa melakukan ini karena kami berhemat dalam beberapa tahun terakhir. Kami ingin keluar dari krisis ini dengan penuh semangat," kata Scholz
Paket ini juga mencakup setidaknya 10 miliar euro per tahun untuk membantu pemerintah kota yang berjuang dengan penerimaan pajak lebih rendah untuk pengeluaran publik infrastruktur dan perumahan.
Skala besar pembelanjaan belanja baru Jerman telah menimbulkan kekhawatiran di antara para pejabat dari negara-negara yang secara ekonomi lebih lemah. Perbedaan langkah-langkah bantuan dapat memperburuk ketidakseimbangan di blok dan mendistorsi pasar tunggal Uni Eropa.
Langkah-langkah ini mencakup tunjangan 300 euro satu kali per anak untuk membantu keluarga, serta dua kali lipat insentif untuk mempromosikan penjualan mobil listrik.
Jerman telah melewati krisis lebih baik daripada banyak negara tetangganya di Eropa. Pengujian yang meluas, sistem perawatan kesehatan yang kuat, dan tindakan pembatasan telah membantu menjaga kematian relatif rendah.
Dampak ekonomi dari krisis ini juga didukung keputusan untuk menjaga pabrik dan lokasi konstruksi tetap buka serta bantuan keuangan pemerintah yang murah untuk bisnis dan pekerja lepas.
Adapun ekonomi Jerman diperkirakan menyusut 6,3 persen tahun ini, memasuki resesi terburuk sejak Perang Dunia II.
Editor: Dani M Dahwilani