Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Silfester Matutina Belum Dipenjara, Roy Suryo: Tolong Aparat juga Fair
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Minta Ibu Kota RI Dipindah, Ini 3 Kota Ideal Pengganti Jakarta

Selasa, 30 April 2019 - 09:22:00 WIB
Jokowi Minta Ibu Kota RI Dipindah, Ini 3 Kota Ideal Pengganti Jakarta
Presiden RI, Joko Widodo. (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wacana pemindahan ibu kota kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke luar Jawa. Opsi ini dipilih Jokowi dari tiga alternatif yang ditawarkan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, Presiden diberikan tiga alternatif ihwal pemindahan ibu kota. Pertama, ibu kota tetap di Jakarta tetapi dibuat distrik khusus untuk pemerintahan (government district) di Monas dan sekitarnya.

"Alternatif kedua seperti Putra Jaya di Malaysia, memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah dekat Jakarta di seputaran Jabodetabek, tentunya dengan ketersediaan lahan," kata dia, Senin (29/4/2019).

Menurut Bambang, alternatif kedua menawarkan ibu kota dipindah ke kota dalam radius 50-70 km dari Jakarta. Kota yang potensial untuk alternatif kedua yaitu Jonggol (Jawa Barat) dan Maja (Banten).

Namun, kata Bambang, Presiden memilih opsi ketiga dengan alasan pemerataan ekonomi, sehingga pembangunan tidak hanya terpusat di Pulau Jawa. Selama ini, Jawa menyumbang 58 persen PDB nasional.

Dia menuturkan ada sejumlah syarat bagi kota yang akan menjadi calon ibu kota Indonesia pengganti Jakarta. Pertama, lokasinya harus strategis di tengah wilayah Indonesia. Kedua, ada lahan luas milik pemerintah atau BUMN.

Ketiga, wilayahnya harus bebas bencana gempa, gunung berapi, tsunami, banjir, erosi, dan kebakaran hutan atau gambut. Keempat, kota tersebut bukan kota baru alias kota menengah yang sudah existing. Dalam hal ini, ada bandara, pelabuhan, dan jalan yang memadai.

Kelima, tidak jauh dari pantai namun tidak harus di tepi pantai sebagai representasi negara maritim. Keenam, secara sosial, tidak memiliki potensi konflik yang tinggi dan terbuka bagi pendatang.

Pemerintah belum mengungkap kota mana saja yang ideal untuk menjadi ibu kota baru. Namun, diduga kuat kota-kota di Pulau Kalimantan akan menjadi ibu kota baru berdasarkan syarat-syarat di atas.

Berikut tiga kota yang ideal menjadi ibu kota baru yang juga masuk dalam studi kelayakan pemindahan ibu kota:

1. Palangka Raya (Kalteng)

Ibu kota Kalimantan Tengah ini menjadi kandidat paling kuat untuk menjadi pengganti Jakarta. Berdasarkan sensus 2015, jumlah penduduknya tidak sampai 400 ribu jiwa.

Meski begitu, wilayahnya tiga kali lebih luas dari Jakarta. Selain itu, Palangka Raya juga dilewati sungai besar, Kahayan. Dari sisi infrastruktur, kapasitas bandara Tjilik Riwut baru saja diperluas di samping jalan-jalan yang relatif memadai.

Presiden ke-1 RI, Sukarno juga sudah berencana memindahkan ibu kota ke Palangka Raya saat kota ini masih dibangun. Namun, ide ini urung terlaksana.

2. Tanah Bumbu (Kalsel)

Berbeda dengan Palangka Raya yang merupakan kota, Tanah Bumbu adalah kabupaten di Kalimantan Selatan dengan ibu kota Batulicin. Kabupaten ini tergolong baru karena hasil pemekaran Kabupaten Kotabaru pada 2003.

Hal ini membuat kondisi infrastruktur di wilayah ini lebih lemah dibanding Palangka Raya. Saat ini, proyek infrastruktur yang direncanakan mulai dari jembatan Selat Laut yang menghubungkan Tanah Bumbu-Banjarbaru hingga tol Batulicin-Banjarbaru belum juga terealisasi.

Namun kontur tanah di Kalsel lebih padat dibanding Kalteng sehingga lebih aman dari gempa dan cocok untuk membangun infrastruktur. Selain itu, wilayah ini lebih dekat dengan pantai dibandingkan Palangka Raya.

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengaku pernah diminta oleh Jokowi untuk menyediakan lahan seluas 300 ribu ha untuk ibu kota. Kawasan baru yang disiapkan ini nantinya bernama Banjarkula (Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut).

3. Panajam (Kaltim)

Kaltim tidak mau kalah saing dengan Kalteng dan Kalsel untuk mempromosikan wilayahnya sebagai ibu kota potensial untuk menggantikan Jakarta. Pada 2017 silam, Gubernur Kaltim Awang Faroek yang kini sudah tak lagi menjabat menyatakan kota-kota di Kaltim siap menjadi ibu kota negara.

Sama seperti Kalsel, Awang mengaku pernah diminta Jokowi untuk menyediakan lahan. Dia pun menyanggupinya hingga 2,4 juta ha. Penajam yang dekat dengan Balikpapan disebut-sebut sebagai kota unggulan untuk ditawarkan. Sebagai kabupaten baru hasil pemekaran, Penajam memiliki banyak lahan kosong.

Dari sisi infrastruktur, Balikpapan memiliki Sepinggan, bandara paling modern di Kalimantan. Saat ini, Teluk Balikpapan yang memisahkan kedua kota tersebut akan dibangun jembatan meski masih tersendat. Selain itu, area ini juga dekat dengan pantai di Timur Kalimantan.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut