Jokowi: Pusat Ekonomi Dunia Bergeser ke Pasifik
SIDNEY, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pusat perekonomian dunia saat ini sudah bergeser dari kawasan Atlantik ke kawasan Pasifik.
"Semua dari kita tahu bahwa saat ini pusat gravitasi telah bergeser dari Atlantik ke Pasifik. Nilai perdagangan tertinggi dapat ditemukan di Asia Pasifik," kata Jokowi saat berpidato di International Convention Center, Sidney, Australia, Sabtu (17/3/2018).
Jokowi menyampaikan hal itu di depan para pemimpin perusahaan dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dalam acara CEO Forum di ASEAN-Australia Special Summit 2018.
"Siapa yang ada di Asia Pasifik? Tentu ada Asia dengan India, negara Asia Selatan dan Timur Tengah di sebelah barat kita, China, Korea dan Japang di sebelah utara kita dan Australia di sebelah selatan kita. Kita adalah 10 negara anggota ASEAN yang diberkahi dengan lokasi geografis tepat berada di tengah-tengah gravitasi tersebut," kata Jokowi.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan satu teori mengapa kondisi politik menjadi sangat berwarna beberapa tahun terakhir.
"Penyebabnya satu kata yaitu "Netflix". Kita politikus kini berkompetisi dengan "Netflix" untuk mengambil perhatian masyarakat," kata Presiden yang disambut dengan tawa dan tepuk tangan peserta forum.
Netflix adalah layanan berbayar bagi para penggunanya untuk menonton tayangan menggunakan gawai mereka baik telepon selular, smartTV, "tablet", PC dan laptop.
"Sejak kehadiran 'Netflix', politikus tidak punya pilihan selain harus mengubah politik menjadi realitas televisi, karena bila kita tidak melakukan hal itu, semua dari kita hanya akan menonton 'House of Card' dan hal-hal asing lainnya," kata Jokowi yang kembali mengundang tawa.
Namun Netflix menurut Presiden tidak hanya membantu mengubah politik menjadi hiburan, tapi juga mendorong revolusi digital.
"Suka tidak suka, semua orang dan semua hal bertransformasi dengan adanya mobile internet, cloud computing dan digital economy, dan tren itu sangat kuat terjadi di Asia Tenggara, di ASEAN," kata Jokowi.
Senada dengan Jokowi, PM Turnbull juga mengatakan dalam empat puluh tahun terakhir, kawasan Pasifik mengalami pertumbuhan ekonomi tanpa ada tanda-tanda melambat.
"IMF memprediksi dalam lima tahun ke depan, enam dari anggota ASEAN akan tumbuh lebih cepat dibanding China dan setiap negara anggota ASEAN akan tumbuh lebih cepat dibanding Amerika Serikat dan Uni Eropa," kata PM Turnbull.
PM Turnbull mengakui dirinya dan Jokowi sama-sama berlatar belakang pengusaha sebelum masuk ke dunia politik. Jadi, dia dan Jokowi memahami pentingnya perusahaan dan pemerintah dalam membuat kebijakan dan aturan untuk mendukung hal tersebut.
"Sekitar 430 ribu lapangan pekerjaan tercipta di Australia tahun lalu, tertinggi sepanjang sejarah kami dan kami mengalami pertumbuhan ekonomi terlama, lapangan kerja terbesar sepanjang sejarah. Kami paham bahwa untuk melakukan hal tersebut butuh keberanian dan determinasi dari para pelaku usaha di Australia dan saat ini juga hadir di kawasan," ungkap PM Turnbull.
Editor: Rahmat Fiansyah