Jumlah Pengangguran Diprediksi Naik hingga 4 Juta Orang karena Corona
JAKARTA, iNews.id - Pandemi virus corona (Covid-19) di Tanah Air turut meningkatkan pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK). Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto berpendapat, jumlah pengangguran akan mengikuti sejauh mana angka ekonomi Indonesia tumbuh.
Eko memperkirakan, ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19 akan tumbuh sangat rendah. Jika pertumbuhan ekonomi di angka 2,5 persen maka peningkatan pengangguran bisa mencapai 3-4 juta.
"Kalau misalkan ekonomi tumbuh 2,5 persen saja, ya peluang peningkatan penganggurannya bisa antara 3-4 juta, dan sekarang datanya sudah mencapai tambahan jutaan juga, ini juga belum rilis triwulan I. Ini gambaran betapa tingkat keparahannya nanti akan cukup besar," ujar Eko dalam video conference, Minggu (26/4/2020).
Dia pun turut membandingkan respona masyarakat terhadap peluncuran Kartu Prakerja di tengah pandemi Covid-19 yang mana menurut analisis big data Datalyst Center Indef mendapatkan respons negatif. "Bukannya tidak dibutuhkan tapi momentumnya enggak pas sama sekali. Ketika isunya adalah Kartu Prakerja ada komponen bansos di dalamnya, artinya bisa jadi solusi jangka pendek buat mereka untuk bertahan hidup," kata Eko.
"Tapi kemudian ketika isinya ada kelas online apalagi ada konflik kepentingan yang juga mencuat lebih banyak masyarakat tidak setuju dan responnya lebih banyak negatif," ujarnya.
Menurutnya, saat ini sulit untuk masyarakat untuk meniru atau menerima ilmu yang ada dalam menu pelatihan Kartu Prakerja di saat pandemi Covid-19. Sebab, saat ini masyarakat lebih banyak termotivasi mengikuti pelatihan untuk mendapatkan bantuan sosial meskipun syaratnya harus mengikuti pelatihan.
"Kalau kemudian realokasi anggaran juga biasa terjadi di sektor lain kemudian kenapa di Kartu Pra Kerja seolah-olah eksekusinya harus bentuk-bentuk semacam ini, harus ada kursusnya dan lain-lain padahal publik sendiri berharap bisa dialihkan terutama membantu yang kena PHK," ucapnya.
Editor: Ranto Rajagukguk