Kadin Sebut Dana Asing ke Startup Bisa Buat Rupiah Terpuruk
JAKARTA, iNews.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melihat ada dampak buruk dari investasi asing yang jor-joran ke startup berbasis teknologi untuk 10 tahun mendatang.
Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia, Didik J Rachbini mengatakan, hal tersebut dapat membebani transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dan melemahkan nilai tukar rupiah.
"Nanti kalau sudah ada pengerukan keuntungan defisit current accountnya bisa tinggi," ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Seperti diketahui, selama beberapa tahun belakangan startup asal Indonesia banyak menerima suntikan dana dari asing. Investasi tersebut bahkan dapat membuat startup-startup naik kelas menjadi level unicorn.
Dana investasi tersebut digunakan untuk melakukan promosi besar-besaran alias bakar uang. Namun, akan ada saatnya investor mengeruk keuntungan atas investasinya.
"Kalau unicorn mengeruk untung, itu bisa 100 miliar dolar AS. Tidak pernah rupiah akan kuat. saya perkirakan 10 tahun akan lebih parah" kata dia.
Oleh karena, pemerintah harus mendorong pelaku startup ini dapat mengeksplorasi pasar dalam negeri lebih maksimal. Hal ini untuk mengantisipasi dana asing tersebut keluar dari Indonesia.
"Kasih tugas besar, Lazada dan Bukalapak itu banyak produk impor, jadi dibalik misal dengan dikasih izin eksploitasi pasar. Traveloka, diberi tugas masukan neraca jasa. Kita datangkan pariwisata sudah bagus. Kalau di sini asing semua, ibratanya pasar kita dikasih semua ke asing," tutur dia.
Editor: Ranto Rajagukguk