Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Oknum Petugas Diduga Usir Penumpang Ibu Hamil dan Balita yang Tengah Istirahat di Stasiun Cikarang, Ini Kata PT KAI Daop 1 
Advertisement . Scroll to see content

KAI Prediksi Jumlah Penumpang KRL Naik Signifikan pada Pekan Depan

Sabtu, 13 Juni 2020 - 16:40:00 WIB
KAI Prediksi Jumlah Penumpang KRL Naik Signifikan pada Pekan Depan
Ilustrasi penumpang KRL. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersiap menghadapi lonjakan pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek pada pekan depan. Kapasitas penumpang KRL masih dibatasi sejak masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan maksimal 74 orang per gerbongnya.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pekan depan atau Senin (15/6/2020) merupakan hari di mana instansi pemerintah dan perusahaan yang mulai menerapkan bekerja dari rumah setelah PSBB memasuki masa transisi.

"Pada tanggal 15 itu nanti akan ada penambahan penumpang KRL Commuter dalam jumlah signifikan. Belajar dari satu minggu lalu, senin 8 Juni 2020, terdapat penambahan penumpang KRL dalam jumlah yang signifikan, rata-rata di hari Senin kemarin pagi saja sekitar 150.000 penumpang," ujar Didiek dalam diskusi daring Instran, Sabtu (13/6/2020).

Didiek menambahkan, perkiraan lonjakan penumpang akan menjadi perhatian seluruh unsur stakeholder angkutan commuter. Pasalnya, pada awal pekan ini sempat terjadi penumpukan penumpang di beberapa stasiun keberangkatan.

"Ini kita harus mengatur dengan baik karena tidak ada keseimbangan antara demand dan supply. Artinya apa? Supply daripada kereta commuter terbatas karena jumlah perjalanan sekarang sudah ditambah dari 770 perjalanan KA menjadi 938 KA," kata dia.

Dia menyebut, pada jam sibuk yaitu pukul 06.00-08.00 WIB, jarak perjalanan KRL Commuter Line antarkereta atau headway akan berjarak setiap 5 menit sekali, di mana kapasitas dari supply kereta sudah maksimal.

"Maka apabila tidak ada penanganan dari sisi demand, potensi penumpukan yang tidak ditangani dengan baik akan menjadi kondisi yang tidak kita harapkan," ucap Didiek.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut