Kemenkeu: Tahun Ini APBN Masih Menantang
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut kondisi pada 2021 ini masih sangat menantang. Pasalnya, pada tahun ini masih dalam masa pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan, kondisi menantang ini karena pendapatan pemerintah masih belum kembali normal. Beberapa perusahaan maupun perorangan masih terkena dampak dari pandemi Covid-19.
“Tahun 2021 APBN kita masih dalam kondisi yang sangat menantang di mana dari sisi pendapatan penerimaan diperkirakan belum kembali normal,” ujarnya dalam acara penandatanganan proyek KPBU Jalintim Riau, Senin (12/4/2021).
Meskipun begitu, pemerintah tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan anggaran pemerintah. Seperti misalnya untuk memberikan stimulus kepada perekonomian dan belanja infrastruktur.
“Namun kota tahu juga APBN tetap mengupayakan pemenuhan kebutuhan belanja sebagai bagian memberikan stimulus kepada perekonomian termasuk infrastruktur,” katanya.
Luky menambahkan, pihaknya akan tetap menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif dan konsolidatif. Pada tahun ini pemerintah menargetkan angka defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah di kisaran 5,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Meskipun target defisit APBN ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang realisasinya 6,09 persen dari PDB, namun harus tetap hati-hati. Pasalnya, pada 2023, APBN akan kembali menerapkan defisit APBN 3 persen dari PDB.
“Karena itu poinnya di sini adalah kita pemerintah kreatif inovatif mencari sumber-sumber pembiayaan pembangunan yang aman, hati-hati dan berkelanjutan,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk