Kementan Jamin Indonesia Tidak Impor Daging Ayam
JAKARTA, iNews.id – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan Indonesia tidak akan mengimpor daging ayam menyusul kekhawatiran para peternak unggas terhadap kemungkinan masuknya ayam impor dari Brasil.
I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan mengatakan, pemerintah telah berkomunikasi dengan Brasil. Dia mengatakan, kerja sama antara kedua negara hanya mengimpor daging sapi. Selain itu, Indonesia juga meminta Negeri Samba itu berinvestasi di Indonesia untuk mengembangkan breeding farm untuk mendorong sektor peternakan, khususnya sapi.
Perjanjian kerja sama ini dilakukan setelah Indonesia dinyatakan kalah dari Brasil dalam sidang di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) soal sengketa impor daging ayam.
“Pokoknya isinya adalah kedua kementerian sepakat untuk memasukkan hanya daging sapi ke Indonesia. Untuk daging unggas tidak (dimasukkan), dan daging unggas tidak dibahas di situ juga,” kata Ketut di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Ketut optimistis kedua negara akan menjalankan perjanjian tersebut untuk menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Brasil. “Apa yang kita buat itu, kita akan jaga bersama agar hubungan kedua negara berjalan dengan baik,” tuturnya.
Dia mengatakan, Indonesia sudah kelebihan pasokan (oversupply) ayam sehingga tidak membutuhkan ayam dari luar negeri. Bahkan, ayam dari Indonesia sudah diekspor ke berbagai negara, termasuk Myanmar dan Jepang. Keberadaan ayam impor dinilainya bisa membuat harga ayam semakin turun. "Kementan menegaskan tidak akan mengimpor daging ayam dari Brasil," katanya.
Sebelumnya, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) menyebut, Indonesia kalah dari Brasil dalam sidang WTO sehingga konsekuensinya, Indonesia harus membuka keran impor ayam dari Brasil. Mereka menyebut, ayam impor dari Brasil bisa mengancam para peternak unggas dalam negeri, karena harga ayam Brasil jauh lebih murah daripada ayam lokal.
“Peternak di Brasil sudah sangat efisien dan biaya produksinya sudah sangat murah,” kata Ketua Gopan, Herry Darmawan.
Dia menyebut, Brasil merupakan produsen jagung terbesar di dunia sehingga harga jagung di negara tersebut hanya Rp2.200 per kilogram sementara di Indonesia bisa mencapai Rp4.000. Jagung menjadi komoditas penting bagi peternak unggas karena separuh bahan baku pakan berasal dari jagung.
Editor: Rahmat Fiansyah