Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Jadi Pengajar di SMAN 3 Jakarta, Paparkan Peran APBN dalam Perekonomian
Advertisement . Scroll to see content

Ketua DPR Sebut Capaian APBN Semester I 2019 Belum Memuaskan

Jumat, 16 Agustus 2019 - 16:07:00 WIB
Ketua DPR Sebut Capaian APBN Semester I 2019 Belum Memuaskan
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai, fokus pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan berdaya saing harus didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN). Namun, hingga semester I 2019, realisasi APBN 2019 belum maksimal.

Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan, berdasarkan realisasi semester I tahun 2019, penerimaan negara dalam APBN 2019 hanya mampu mencapai 41,5 persen. Angka ini lebih rendah dari realisasi periode yang sama pada tahun 2018 sebesar 44 persen.

"Pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing tersebut perlu didukung oleh kinerja APBN yang berkesinambungan, yaitu dengan mengendalikan defisit APBN," ujarnya dalam Nota Keuangan di kantornya, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Menurut dia, kondisi ini disebabkan oleh kinerja perpajakan yang menurun dengan realisasi semester I tahun ini hanya mencapai 38,6 persen dengan pertumbuhan yang lebih rendah dari tahun lalu, yaitu sebesar 5,4 persen. Sementara pada tahun lalu dalam periode sama, perpajakan mampu tumbuh hingga 14,8 persen.

Di sisi lain belanja negara mampu tumbuh hingga 9,6 persen pada semester I tahun ini dengan realisasi 42 persen. Kinerja perpajakan yang menurun tersebut menyebabkan pelebaran defisit anggaran pada realisasi semester I tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai informasi, defisit APBN 2019 hingga semester I mencapai Rp135,8 triliun per 30 Juni 2019. Realisasi tersebut setara 0,84 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Padahal, seharusnya APBN ini dapat mendukung pengembangan kualitas SDM Indonesia. Pasalnya, dalam pembangunan ekonomi, Indonesia perlu berlandaskan pada keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM yang mumpuni.

"Oleh karena itu, RAPBN yang disusun harus sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur," tutur dia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut