Konsumsi Belum Pulih, Sri Mulyani: Masih Ada Waktu 1,5 Bulan
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berupaya menyiapkan berbagai regulasi agar ekonomi bisa pulih. Ekonomi kuartal II yang minus 5,32 persen memberi kekhawatiran adanya potensi resesi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, risiko tekanan ekonomi masih akan terus berlanjut jika daya beli konsumsi masih rendah. "Down risk menunjukkan suatu tanda yang cukup nyata pada kuartal ketiga dan keempat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (25/8/2020).
Dia melanjutkan, konsumsi harus didorong ke zona positif. Meski begitu, untuk memulihkan sektor ini sangatlah berat.
"Konsumsi masih belum tunjukkan pemulihan dan kita masih ada waktu 1,5 bulan di kuartal III 2020," tuturnya.
Dia berharap, belanja pemerintah akan bisa terserap. Hal ini bisa meminimalkan tren negatif ekonomi lebih dalam.
Kemenkeu memperkirakan ekonomi sepanjang tahun berada di 0 persen. Sedangkan jika skenario berat di minus 1,1 persen.
"Jadi konsumsi harus kembali ke zona positif di kuartal ketiga dan keempat ini memang cukup berat di kuartal ketiga karena konsumsi belum mendapatkan pemulihan yang diberikan," tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk