Kurangi Impor Alkes, Menristek Dorong Peneliti Ciptakan Inovasi Baru
JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 hampir satu tahun melanda dunia termasuk Indonesia. Ini membuat perubahan besar, salah satunya semakin banyak riset dan inovasi
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, sebagian besar alat kesehatan (Alkes) adalah impor. Dari alat canggih hingga sederhana, semua impor.
Bambang menyebutkan, banyak ventilator yang didatangkan langsung secara impor. Harga ventilator sangat mahal, maka dengan adanya inovasi di dalam negeri, beberapa pihak membuat ventilator yang harganya lebih terjangkau.
"Kita ketahui beberapa alat untuk swab tes dari luar negeri itu yang berbentuk sederhana bisa dibuat di dalam negeri. Dengan pandemi ini, semua bisa dibuat di Indonesia," ujarnya, dalam acara IDX Channel, Kamis (17/2/2021).
Dia mengatakan, pihaknya mendorong para peneliti dan akademisi di Tanah Air untuk melahirkan inovasi baru untuk substitusi impor sehingga mengurangi ketergantungan bangsa Indonesia terhadap impor.
"Jadi kegiatan riset dan pengembangan ini diharapkan mengganti substitusi impor dengan alat dan pendekatan yang berbeda dengan produk yang diimpor, namun fungsinya sama," kata Menristek.
Dia berharap, berbagai produk inovasi ke depan benar-benar dapat meningkatkan daya saing Indonesia. "Ini dapat membawa Indonesia keluar dari ketergantungan terhadap barang impor," ujarnya.
Editor: Dani M Dahwilani