Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cerita Zulhas Hampir Ditunjuk Jadi Menko Perekonomian di Kabinet Merah Putih
Advertisement . Scroll to see content

Lanjutkan Stimulus PC-PEN, Menko Airlangga: Pemerintah Kucurkan Rp321 Triliun di 2022

Senin, 22 November 2021 - 16:40:00 WIB
 Lanjutkan Stimulus PC-PEN, Menko Airlangga: Pemerintah Kucurkan Rp321 Triliun di 2022
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah akan melanjutkan pemberian stimulus untuk program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) dengan mengucurkan dana sebesar Rp321 triliun. 

“Tentu ini fleksibel, karena stimulus ini tergantung pada perkembangan kondisi dari Covid-19. Pemerintah sedang mengevaluasi hal-hal apa saja yang akan dilanjutkan di Semester I 2022. Semua sedang dievaluasi, termasuk PPnBM, subsidi bunga KUR. Nanti akan kita sampaikan pada waktunya,” kata Menko Airlangga, yang mewakili Presiden Joko Widodo dalam acara Economic Outlook 2020 yang diselenggarakan Berita Satu Media Holdings secara virtual, Senin (22/11/2021). 

Menurut dia, salah satu Stimulus PC-PEN yang akan dilanjutkan pada 2022 adalah Program Kartu Prakerja. Direncanakan program tersebut tidak hanya dilakukan secara daring, tetapi juga bersifat luring. 

Selain itu, Program Kartu Prakerja akan dikembalikan pada program awal, yaitu untuk mendorong retraining dan reskilling agar sesuai dengan kebutuhan digitalisasi ke depan.

Menko Airlangga menyampaikan Program Kartu Prakerja terbukti mampu menjadi buffer untuk masyarakat pada masa pandemi serta mendapatkan apresiasi dari World Bank karena dinilai memberikan akses modal kepada masyarakat, meningkatkan daya beli dan memberikan pelatihan yang sesuai dengan situasi masyarakat saat ini. 

Program ini, lanjutnya, mendorong inklusi keuangan dimana banyak masyarakat yang mengikuti porgram kartu prakerja untuk untuk pertama kali memiliki rekening dalam bentuk e-wallet. 

"Ini salah satu akselerasi yang juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan lembagalembaga global,” ujar Menko Airlangga. 

Dia menuturkan, di tahun depan pemerintah tetap akan menangani Covid-19 dari hulu ke hilir dengan menggunakan strategi “Gas dan Rem” yang dinilai efektif menurunkan kasus aktif, kematian, dan effective reproduction number (Rt) hingga di bawah 1.  Strategi ini, terbukti dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tetap berada di jalur yang positif yaitu mencapai 3,51 persen (yoy) pada triwulan III tahun 2021.

Menko Perekonomian menjelaskan, pengendalian kasus Covid-19 yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, membuat Pemerintah tetap waspada dan bersiap, apalagi dalam jangka pendek akan ada libur Natal dan Tahun Baru. Pada bulan Februari dan Maret tahun 2021 tahun lalu, libur Natal dan Tahun Baru berdampak pada kenaikan Covid-19. 

Meski kondisi tahun ini berbeda karena masyarakat telah menerima vaksinasi yaitu 64 persen dosis ke-1 dan di 42 persen dosis ke-2, Menko Airlangga menegaskan bahwa masyarakat harus tetap waspada hingga Covid-19 dinyatakan berakhir oleh WHO, karena masih terjadi gelombang ke-3 dan ke-4 di negaranegara lain yang sudah mendapatkan vaksin dua kali.

“Pemerintah berharap, ke depan, tidak hanya masyarakat yang sehat, tetapi juga ekonominya sehat,” kata Menko Airlangga.

Pertumbuhan Ekonomi

Menko Perekonomian juga menyampaikan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Tahun 2022. Namun semua tetap bergantung pada pengendalian Covid-19. 

“Terhadap prospek tahun depan kita optimis namun harus tetap waspada terkait dengan pengendalian Covid-19,” ungkap Menko Airlangga.

Saat ini, lanjutnya, semua komponen pengeluaran PDB masih tumbuh positif, dan pertumbuhan tinggi terjadi pada ekspor dan impor. Kontributor utama pertumbuhan ekonomi dari sisi demand adalah Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB dengan kontribusi sebesar 83,54 persen. 

Sektor-sektor utama yang juga masih tumbuh positif antara lain, sektor Infokom 5,51 persen, Jasa Kesehatan 14 persen, Pertanian 1,31 persen, Real Estate 3,42 persen. 

Sementara itu, Industri Pengolahan memiliki kontribusi PDB terbesar yaitu masih tumbuh 3,68 persen. Didukung dengan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Oktober 2021 yang tercatat di level 57,2 mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah dan merupakan yang tertinggi di ASEAN.

Selanjutnya, indikator sektor eksternal juga menunjukkan resiliensi yang cukup baik. Defisit Transaksi Berjalan yang rendah, Cadangan Devisa yang terus meningkat, Neraca Perdagangan Indonesia terus surplus, nilai tukar Rupiah dan IHSG juga terjaga.

Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mengalami surplus 5,73 miliar dolar Amerika Serikat (AS), masih melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020 atau selama 18 bulan berturut-turut, sehingga Neraca Perdagangan sampai dengan Oktober 2021 surplus 30,8 miliar dolar AS. Sementara Nilai Ekspor pada Oktober 2021 mencapai 22,03 miliar dolar AS atau tertinggi sepanjang sejarah.

Menko Airlangga juga meminta para pelaku usaha dan investor agar dapat memanfaatkan momentum yang baik ini. Hal ini dilakukan seiring dengan upaya Pemerintah yang terus mendorong agar investasi bisa tumbuh sehingga juga membawa dampak baik, yaitu penciptaan lapangan kerja.

“Pemerintah juga terus menggenjot industri berbasis ekspor sehingga kita bisa memperoleh devisa,” ungkap Menko Airlangga.

Terkait tantangan ekonomi ke depan, lanjutnya, masih terdapat isu tapering off The Fed, ketidakpastian geopolitik, krisis energi, harga komoditas dan supply chain disruption. Selain itu, isu perubahan iklim juga berpengaruh terhadap perekonomian global maupun nasional.

“Targetnya pada tahun 2030 bisa terjadi penurunan emisi di Indonesia sebesar 29 persen. Mudahan-mudahan ini bisa kita capai dengan kebijakan-kebijakan ke arah renewable energy, termasuk pengembangan solar energy, solar proof, terutama pada basis produksi di
Pulau Jawa,” ujar Menko Airlangga.

Dia juga menyampaikan peran Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 yang dapat menjadi momentum untuk menunjukkan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di mata global. Peran ini diharapkan juga dapat menurunkan tensi politik di Indo-Pasific karena Indonesia mampu memimpin ASEAN dalam beberapa dekade terakhir dengan menggunakan prinsip “Konsultasi dan Konsensus” atau “Musyawarah untuk Mufakat”.

“Jika prinsip-prinsip tersebut bisa juga dibawa ke G20, tentu Indonesia yang juga dikenal mempunyai kedekatan yang sama dengan berbagai negara besar termasuk China dan Amerika Serikat, sangat diharapkan bisa menjembatani berbagai isu-isu yang berkembang,” tutur Menko Airlangga.

Kemudian terkait satu tahun diterapkannya Undang-Undang Cipta Kerja, Menko Airlangga mengatakan sejauh ini Pemerintah berfokus pada implementasi Onlline Single Submission.

Salah satu economic benefit penerapan Undang-Undang tersebut adalah berbagai negara serta lembaga dunia termasuk World Bank, IMF menyambut positif dan telah merencanakan akan melakukan investasi di Indonesia.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut