Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mustofa Nahra: Gaya Koboi Purbaya Disukai Masyarakat, kalau Luhut Menjengkelkan
Advertisement . Scroll to see content

Luhut Paparkan Perkembangan Omnibus Law ke IMF dan Bank Dunia

Minggu, 16 Februari 2020 - 15:05:00 WIB
Luhut Paparkan Perkembangan Omnibus Law ke IMF dan Bank Dunia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva Presiden Bank Dunia David Malpass saat kunjungan kerja (kunker) ke Amerika Serikat (AS). Dalam pertemuan tersebut, dipaparkan tentang perkembangan omnibus law.

Luhut memastikan IMF menyambut gembira tentang perkembangan omnibus law yang prosesnya sudah berada di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Diharapkan aturan ini bisa memberi kontribusi besar bagi perekonomian nasional.

“Kepada Ms Georgieva, saya katakan pemerintah sudah melakukan sinkronisasi dan harmonisasi di 2.507 pasal dari 83 undang-undang. Semua diringkas menjadi 174 pasal di RUU Omnibus Law dan sudah di-submit ke DPR, ia optimis terhadap ini dan menanyakan kira-kira berapa lama prosesnya hingga bisa efektif dilaksanakan, Saya jawab seharusnya menurut peraturan yang ada bisa selesai dalam waktu 100 hari,” kata Luhut dalam keterangannya, Minggu (16/2/2020).

Dia juga menjelaskan kepada IMF beberapa langkah yang diambil pemerintah untuk menekan defisit neraca perdagangan, seperti penerapan biodiesel. Ini diharapkan akan memberi efek positif karena mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor Bahan Bakar Minyak (BBM) termasuk solar yang tinggi.

“Minyak kelapa sawit bisa menjadi alternatif untuk mengurangi impor tersebut karena produksi kita melimpah. Saya sampaikan dengan penerapan biodiesel 20 persen (B20). Sehingga dengan adanya penerapan B30 pada Januari kemarin, maka impor BBM bisa berkurang dengan sangat signifikan. Diharapkan bisa mengurangi hingga 50 persen,” katanya.

Selain itu, Luhut juga memberikan perkembangan terbaru yang terjadi di Indonesia seperti berbagai aspek rencana pembangunan Ibu Kota baru, seperti skema keuangannya hingga desainnya. “Saya jelaskan juga kepada Ms. Georgieva dan delegasi IMF tentang program hilirisasi industri yang sedang kita laksanakan serta dampaknya yang bisa menekan defisit transaksi berjalan, karena defisit neraca dagang terjadi disebabkan oleh nilai ekspor yang tidak mampu mengimbangi impor,” katanya.

Dalam pertemuan dengan delegasi IMF, Menko Luhut yang didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mendapat update terbaru tentang perkembangan ekonomi dunia dari Georgieva.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut