Maret 2018, Persentase Penduduk Miskin Capai Single Digit
JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2018 jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 9,82 persen atau 25,95 juta orang. Untuk pertama kalinya, persentase penduduk miskin yang menyentuh angka satu (single) digit .
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada September 2017 presentase penduduk miskin masih di level 10,12 persen atau 26,58 juta orang. Dengan demikian berkurang sebanyak 633.200 orang pada Maret 2018.
"Kembali ke 2016 kenaikkan penduduk miskin signifikan Maret 2018 pertama kalinya presentase penduduk miskin berada di dalam satu digit," ujarnya di konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (16/7/2018).
Pada tahun 1999 setelah krisis moneter, angka kemiskinan berada hingga 47,97 persen dari penduduk Indonesia atau 23,43 juta orang. Setelah itu, angka kemiskinan terus turun meskipun sempat naik pada Maret 2006, Maret dan September 2015.
"Ini terendah? Kalau kita lihat iya, lihat di tahun 2011 12,49 tapi tidak terus turun September 2013 kenaikan Maret 2015 ada kenaikan," ucapnya.
Menurut dia, peranan komoditas pangan berkontribusi sangat besar terhadap angka kemiskinan dibandingkan peranan komoditas lainnya seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Misalnya pada Maret 2018, komoditas pangan menyumbang 73,48 persen terhadap garis kemiskinan.
Sementara itu, jenis komoditas pangan yang berpengaruh besar terhadap memiskinan baik di perkotaan maupun di pedesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, dan gula pasir. Sementara, komoditas nonpangan yang berpengaruh besar yaitu, perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
Namun, penurunan jumlah penduduk miskin pada Maret 2018 karena adanya beberapa faktor seperti kebijakan program beras sejahtera (rastra), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). "Penurunan jumlah penduduk miskin juga dipengaruhi inflasi umum pada periode September 2017-Maret 2018 yang terjaga di level 1,92 persen," ucapnya.
Adapun program rastra dan BPNT pada Triwulan I tahun ini telah tersalurkan sesuai jadwal. Realisasi distribusi rastra dari Januari-Maret 2018 di atas 99 persen, sedangkan BNPT naik 87,6 persen pada triwulan I 2018 dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Meski demikian, pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan agar tingkat kemiskinan dapat menurun lagi. Salah satunya dengan membuat kebijakan-kebijakan yang lebih tepat sasaran.
"Yang dikeluhkan beberapa tahun belakangan ada penurunan tapi sangat lamban sekali. Jadi memang ini presentase kemiskinan paling rendah yaitu 9,82 persen tapi jumlahnya masih besar 25,95 juta," tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk