Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bank Mandiri Gandeng IKA UII Terbitkan Kartu Debit Co-Brand, Perkuat Inklusi Keuangan
Advertisement . Scroll to see content

Masuk Musim Panen, Harga Gabah dan Beras Mulai Turun di Berbagai Wilayah

Jumat, 08 Maret 2024 - 16:28:00 WIB
Masuk Musim Panen, Harga Gabah dan Beras Mulai Turun di Berbagai Wilayah
Beberapa daerah mulai memasuki musim panen, harga gabah dan beras mulai mengalami tren penurunan. (Foto: dok Kementan)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Beberapa daerah mulai memasuki musim panen, salah satu di antaranya Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Gudang-gudang pun mulai dipenuhi oleh gabah petani. Akibatnya, harga gabah petani di Dompu mulai mengalami tren penurunan.

Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, harga gabah petani sudah menyentuh Rp5.600 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP). Jika dibandingkan pekan lalu, harga GKP sekitar Rp6.300 per kilogram.

“Kita berharap harga-harga ini tetap stabil, sehingga tetap bisa memberikan keuntungan bagi petani dan tidak membebani warga dalam membeli beras,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu Muhammad Syahroni.

Penurunan harga gabah ini pun mulai berdampak pada harga beras. Berdasarkan hasil pengamatan oleh petugas informasi pasar (PIP) Dinas Pertanian pada 6 Maret kemarin, harga gabah kering giling (GKG) juga telah menyentuh nilai Rp7.500 dan harga berasnya Rp14 ribu per kilogram di tingkat petani. Sementara di tingkat pengecer, harga beras medium Rp15 ribu per kilogram.

“Penurunan harga gabah ini seiring dengan gudang-gudang yang informasinya sudah mulai terisi,” ujar Syahroni.

Padahal, pada 1 Maret lalu, harga GKG masih senilai Rp8.600 dan harga berasnya Rp15 ribu per kilogram di tingkat petani. Sementara di tingkat pengecer, harga beras medium Rp16 ribu per kilogram.

Tak hanya di Dompu, harga beras juga mulai turun di Cianjur, Jawa Barat. Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut, saat ini rata-rata harga beras di Kabupaten Cianjur turun menjadi Rp13 ribu per kilogram setelah sebelumnya mencapai Rp15 ribu per kilogram.

“Harga beras alhamdulillah turun sampai Rp2.000 per kilo,” ucapnya.

Penurunan harga beras disebabkan berbagai faktor, seperti bantuan beras murah dan beras gratis. Tapi, pihaknya memprediksi stok beras akan tetap aman sampai lebaran, bahkan setelahnya.

“Kabupaten Cianjur sudah memasuki masa panen raya,” tutur Herman.

Petani Minta Pemerintah Jaga Harga Gabah

Pada kesempatan berbeda, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) telah mewanti-wanti pemerintah untuk menjaga harga gabah agar tidak anjlok dan berada di level Rp7.000-8.000 per kilogram. Apalagi, musim panen raya biasanya harga gabah sangat rentan jatuh sehingga pada akhirnya akan merugikan petani.

"Di saat panen raya seperti ini, KTNA berharap agar harga gabah tidak anjlok sehingga petani tidak rugi setelah mereka mengeluarkan ongkos produksi," kata ketua KTNA Yadi Sofyan Noor.

Yadi pun menyebutkan, musim panen merupakan momentum bagi pemerintah untuk fokus pada penyerapan panen raya dan memperkuat cadangan beras nasional (CBP).

"Pasokan beras cenderung melimpah, tapi pemerintah harus menjaga harga gabah agar tidak anjlok," tutur Yadi.

Editor: Anindita Trinoviana

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut