Materi Pelatihan Kartu Prakerja Dinilai Tak Sesuai Kebutuhan Pasar

JAKARTA, iNews.id - Program kartu prakerja dikritik. Materi pelatihan dalam program itu dinilai perlu dirombak karena tak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyarankan agar materi-materi pelatihan online disesuaikan kembali dan ditata ulang sesuai kebutuhan saat pandemi virus corona usai.
"Untuk (menyasar) kondisi usai pandemi, materi-materi pelatihan Kartu Prakerja harus kita sesuaikan dan ditata ulang," ujar Bhima, Senin (4/5/2020).
Menurut Bhima, konten Kartu Prakerja saat ini tidak sesuai dengan peningkatan skill. Dia menyontohkan adanya training memancing, manajemen stress atau membuat makaroni keju. Padahal, tujuan materi Kartu Prakerja adalah meningkatkan skill tenaga kerja secara luas.
Dengan kondisi seperti ini, kata Bhima, perusahaan yang ingin merekrut lulusan Kartu Prakerja akan ragu, karena konten-konten pelatihan Kartu Prakerja kurang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Dia menyarankan pemerintah bisa berkolaborasi dengan perguruan tinggi nasional untuk memperbaiki konten pelatihan online tersebut. Bahkan, bisa saja dosen-dosen tersebut menawarkan materi pelatihan kerja secara gratis.
"Kampus-kampus nasional baik negeri maupun swasta bisa memberikan pelatihan skill kerja online yang bermutu, mengingat hal tersebut merupakan wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi," ucapnya.
Editor: Rahmat Fiansyah