Mendag Bersyukur Neraca Perdagangan Surplus meski Kondisi Berat
JAKARTA, iNews.id - Neraca perdagangan nasional surplus 5,5 miliar dolar AS sepanjang Semester I-2020. Kondisi ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencetak defisit 1,93 miliar dolar AS.
"Periode Januari-Juni 2020 Indonesia memasuki kondisi yang berat, namun Indonesia bersyukur pada periode Januari-Juni 2020 mengalami surplus senilai 5,5 miliar dolar AS," ujar Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto dalam webinar KADIN Indonesia, Rabu (22/7/2020).
Sepanjang Januari-Juni, ekspor nonmigas mencapai 72,43 miliar dolar AS. Sejumlah produk unggulan mencatat kenaikan ekspor di antaranya lemak dan minyak hewan nabati 12,34 persen, besi dan baja 6,28 persen, logam mulia dan perhiasan 6,01 persen.
"Mesin dan perlengkapan elektronik 5,60 persen, kendaraan dan spare parts 3,91 persen serta karet dan produk karet 3,52 persen," kata Agus.
Untuk negara tujuan ekspor, China masih menjadi mitra dagang utama. Dia menyebut, porsi ekspor Indonesia ke China mencapai 17,71 persen, diikuti AS 11,86 persen, Uni Eropa 8,91 persen, Jepang 8,68 persen, India 6,54 persen dan Singapura 6,36 persen.
"Berdasarkan potret kinerja ekspor tersebut jelas pekerjaan rumah kita masih banyak kita harus bekerja lebih keras lagi dan membuat terobosan baru dalam meningkatkan ekspor Indonesia," ucapnya.
Editor: Rahmat Fiansyah