Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Thailand Pertimbangkan Blokir Ekspor Bahan Bakar ke Kamboja Imbas Konflik Perbatasan Meningkat
Advertisement . Scroll to see content

Mendag Kejar Target Pertumbuhan Ekspor Sebesar 11 Persen

Selasa, 15 Mei 2018 - 20:28:00 WIB
Mendag Kejar Target Pertumbuhan Ekspor Sebesar 11 Persen
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: iNews.id/Isna Rifka)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita tetap mengejar target pertumbuhan ekspor Indonesia di angka 11 persen tiap tahunnya. Tantangan untuk mengejar target tersebut akan cukup besar karena nilai ekspor Indonesia pada April hanya tumbuh di level 9 persen dari periode yang sama tahun lalu.

"Kalau saya lihat dari ekspor target kita 11 persen kenaikannya year on year, tapi ini kan kenaikannya 9 persen. Dan kita ngejar 2 persen lagi," kata Enggar di acara pelepasan ekspor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Pihaknya pun berupaya menstabilkan kembali neraca perdagangan yang pada bulan April tahun ini defisit sebesar 1,63 miliar dolar AS. Berbeda dengan bulan sebelumnya yang berhasil surplus sebesar 1,123 miliar dolar AS.

Adapun defisit neraca perdagangan dipicu oleh peningkatan impor pada April 2018 sebesar 16,09 miliar dolar AS atau naik 11,28 persen dibanding Maret 2018. Laju lonjakan impor nonmigas April yang meningkat besar, yakni barang konsumsi dan bahan baku penolong.

“Untuk menstabilkan neraca tingkatkan ekspornya," ujarnya.

Meski begitu, Enggar mengakui, lonjakan impor yang naik pada bulan April karena adanya momentum Ramadan dan Idul Fitri. Dengan demikian, di bulan berikutnya, pihaknya optimistis ekspor akan melaju lebih positif.

"Kalau dari sisi ekspornya kita naik 9,01 persen, tapi dari sisi impornya tinggi karena juga masuk barang modal bahan baku untuk industri yang berkembang kan itu positif. Tapi juga, ada konsumsi yang naik. Kenapa konsumsi naik, seperti biasa mendekati Lebaran," ujarnya.

Ke depan, pemerintah akan melakukan ekspor yang berasal dari industri pakaian jadi, alas kaki, hingga kendaraan bermotor. "Ke depan yang akan diekspor banyak, ada garmen, alas kaki, mobil," ucap dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya menyebut, lonjakan impor yang terjadi pada April 2018 membuat neraca perdagangan defisit sebesar 1,63 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, nilai impor menyentuh 16,09 miliar dolar AS, naik 34,68 persen dibanding April 2017. Kenaikan ini disumbang oleh kenaikan impor nonmigas yang mencapai 13,77 miliar dolar AS.

Berdasarkan golongan penggunaan barang, impor bahan baku/penolong, barang modal, dan barang konsumsi meningkat. Impor bahan baku mencapai 11,96 miliar dolar AS, naik 33 persen dibanding April 2017. Secara bulanan, impornya naik 10,73 persen.

Impor barang modal 2,62 miliar dolar AS, naik 41 persen. Secara bulanan, impornya naik 6,59 persen. Meski porsinya hanya 9,4 persen, impor barang konsumsi juga melonjak cukup tajam yaitu 38 persen. Secara bulanan, impor ini juga tercatat naik 25,86 persen.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut