Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenhub Buka Pendaftaran Mudik Gratis Nataru, Sediakan Kuota 33.000 Penumpang
Advertisement . Scroll to see content

Menhub dan Panglima TNI Menuju Lokasi Jatuh Sriwijaya Air 

Minggu, 10 Januari 2021 - 08:42:00 WIB
Menhub dan Panglima TNI Menuju Lokasi Jatuh Sriwijaya Air 
Menhub Budi Karya Sumadi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan menuju lokasi jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di kawasan Kepulauan Seribu. (Foto: Antara) 
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Budi menyebut, pencarian para korban merupakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).  

Kepala Negara meminta agar proses tersebut dilakukan secara maksimal. Sedangkan tim akan menggunakan KRI Ciptadi dan KRI Bontang yang dijadwalkan bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2020), pukul 09.00 WIB.  

"Hari ini kami bersama Panglima (TNI) dan Basarnas akan menuju ke lokasi dan ini semua atas permintaan Pak Presiden kemarin pukul 17.00 WIB, menginstruksikan bahwa pencarian dilakukan secara maksimal," ujar Budi, Minggu (10/1/2021). 

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito membeberkan kronologi pesawat Sriwijaya Air hilang kontak di sekitar Pulau Laki. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu terakhir komunikasi sekitar pukul 14.47 WIB. 

"Kami menerima informasi dari ATC 14.55 WIB. Pesawat take off 14.36 WIB lalu 14.39 masih komunikasi. Kemudian pukul 14.47 WIB sudah tidak bisa komunikasi," kata Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito saat dikonfirmasi iNews.id. 

Bagus mengatakan saat personel Basarnas sedang menuju lokasi titik terakhir pesawat itu hilang kontak. Namun belum diketahui penyebab pesawat itu hilang kontak. "Penyebab belum tahu, kami sedang menuju lokasi titik bersama unsur lain. Penyebabnya kami belum tahu ya," ujarnya. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut