Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Syarat Mendapatkan 17.239 Tiket Kapal Gratis Nataru, Cek Ketentuannya
Advertisement . Scroll to see content

Menhub Minta Maaf Manajemen Arus Balik Lebaran Kurang Maksimal

Rabu, 12 Juni 2019 - 11:55:00 WIB
Menhub Minta Maaf Manajemen Arus Balik Lebaran Kurang Maksimal
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah menyatakan telah berusaha sebaik mungkin dalam mengatur arus mudik dan balik Lebaran 2019. Secara umum, pelaksanaan masa angkutan Lebaran berjalan dengan baik tanpa peristiwa yang terlalu berarti.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui, pelaksanaan mudik masih ada kekurangan, sehingga perlu dievaluasi untuk perbaikan ke depan. Namun, dia menyebut, secara umum sudah sesuai harapan.

"Mudik masih ada kekurangan, waktu balik ke Jakarta ada yang kurang maksimal yang harus jadi perhatian kita, karenanya kalau senang ya selamat, kalau kurang ya maaf," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Menurut Menhub, arus mudik cukup lancar meski arus balik lebih padat karena waktu yang lebih sedikit. Selain itu, kata dia, jalur darat selalu menjadi pilihan utama masyarakat.

Mantan direktur utama Angkasa Pura II itu menilai, arus mudik melalui jalur darat mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terlihat arus balik yang sempat terjadi kemacetan parah di sejumlah ruas tol pada puncak seperti hari Sabtu (8 Juni) dan Minggu (9 Juni).

Berdasarkan data Kemenhub, pada 9 Juni terjadi lonjakan pemudik menjadi 1,32 orang dibandingkan sehari sebelum dan sesudahnya yang masing-masing hanya 1,2 juta orang.

"Fenomena mudik suatu indikator yang bisa tunjukkan bahwa pemerintah hadir atau tidak, pemerintah itu berkinerja atau tidak," kata dia.

Menhub mengatakan, kenaikan pemudik jalur darat pada tahun ini tidak terlepas dari mulai beroperasinya sejumlah jalan tol seperti Trans Jawa dan Trans Sumatra. Kehadiran jalan tol, menurut dia, karena pemerintah fokus membangun infrastruktur untuk memperkuat konektivitas antardaerah.

"4-5 tahun lalu kita hanya bicara mengenai Simpang Jomin yang menakutkan bahkan saat mulai itu ada horor Brexit. Saya tidak bayangkan juga Lampung Palembang kemarin teman dari Depok ke Palembang 8,5 jam," ucapnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut