Menhub: Tarif Kereta Bandara Rp70.000 per Januari 2018
JAKARTA, iNews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan, tiket kereta bandara akan didiskon sebesar 30 persen berlaku per 1 Januari 2018 nanti sampai satu tahun ke depan. Dengan demikian, harga tiket kereta bandara diperkirakan menjadi Rp70.000 per tiket yang sebelumnya sesuai permintaan PT Railink seharga Rp100.000 per tiket.
"Tarifnya sudah hampir bisa dipastikan sesuai arahan Presiden, Rp100.000 itu kemahalan, kita hitung kembali kira-kira Rp70.000," katanya setelah konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Pemangkasan tarif ini dilakukan karena banyaknya protes yang mengatakan, kalau tarif kereta bandara terlalu mahal. Untuk itu ia meminta PT Railink untuk mendapatkan pendapatan lain dari sponsor atau iklan. Jadi secara total tarif yang dibayarkan ke Railink tetap seharga semula tapi konsumen hanya dibebankan Rp70.000.
"Diskon dulu nanti kita minta Railink dapatkan income dari lain dari sponsor, iklan supaya totally tetap Rp100.000 tapi kepada konsumen kita akan berikan Rp70.000," ujarnya.
Sebelumnya Budi Karya, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan PT Railink mendiskusikan tarif sebesar Rp100.000 untuk tarif kereta bandara. Namun, kemudian diubah pengaturan ini sesuai dengan arahan Presiden yang melihat daya beli masyarakat hanya mampu sebesar Rp70.000. Penetapan tarif kereta bandara ini berlaku untuk rute terjauh.
"Ini komersial kita tidak atur, mereka atur sendiri. Tapi dalam diskusi dengan ibu Menteri BUMN dengan Railink itu Rp100.000 tapi kita lihat arahan Presiden benar-benar daya beli masyarakat affordable Rp70.000," ujarnya.
Sekarang kereta bandara sedang dalam tahap simulasi, sehingga seminggu ke depan sudah mulai bisa digunakan. Dalam masa uji cobanya selama Desember ini, tiket kereta bandara dengan harga promo ditarifkan Rp30.000 sampai pergantian tahun 2018. Kemudian ketika 1 Januari mulai diberlakukan tarif Rp70.000.
Harapannya masyarakat dapat menggunakan kereta bandara secara maksimal. Sebab, transportasi umum terbaru ini ditenggarai dapat mengurangi kepadatan lalu lintas dari arah Jakarta menuju bandara. Selain itu, tidak ada Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) yang dikucurkan untuk proyek kereta bandara ini.
Kereta bandara diestimasikan memiliki 82 perjalanan per hari dengan waktu keberangkatan tiap 30 menit. Sedangkan waktu tempuhi ke Bandara Soekarno-Hatta dari stasiun pemberangkatan hanya sekitar 55 menit.
Editor: Ranto Rajagukguk