Menkeu Kecewa Belanja Pemda Tak Menolong Masyarakat dari Dampak Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengaku kecewa karena belanja Pemerintah Daerah (Pemda) sebagian besar tidak menolong masyarakat dan memulihkan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19.
Menurut Sri Mulyani, penyerapan anggaran di daerah masih dibawah ekspetasi dan tidak sinkron dengan kebijakan pemerintah pusat. Padahal, pemerintah pusat terus menggunakan anggaran belanjanya untuk melindungi masyarakat dan memulihkan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.
"Belanja Pemda masih belum sinkron, sebab lebih banyak untuk belanja pegawai daripada menolong masyarakat atau belanja-belanja yang memang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Sri Mulyani, dalam video virtual, Selasa (25/5/2021).
Dia mengungkapkan, penyerapan belanja APBD membuat dana daerah yang tersimpan di bank semakin besar. Per akhir April 2021, jumlahnya mencapai Rp194,54 triliun. Dana daerah yang ada di perbankan itu terus naik selama tiga bulan berturut-turut.
"Kondisi ini mengindikasikan bahwa pendapatan daerah, baik yang bersumber dari Transfer ke Daerah dan Dana Desa maupun sumber lainnya, belum digunakan secara optimal," ujar Menkeu.
Dia menjelaskan, APBD belum berolaborasi dengan APBN yang memang bekerja membantu masyarakat. "Jadi APBD belum bekerja secara sinkron dan optimal seiring dan seirama dengan APBN yang melakukan action untuk membantu masyarakat," tutur Sri Mulyani.
Editor: Jeanny Aipassa