Menko Airlangga Beberkan Kunci Penting Pertumbuhan Ekonomi RI di 2023
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto membeberkan ada sejumlah hal pendukung kuat atas pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen di tahun ini. Selain angka ekspor yang tumbuh dua digit, dari sisi lapangan usaha, sektor utama masih tumbuh kuat seperti manufaktur, perdagangan, transportasi, informasi, dan komunikasi.
"Memperhatikan dari berbagai leading indicators dari sektor riil maupun eksternal, prospek ekonomi berada pada level yang baik," ujar Menko Airlangga secara virtual di Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Selain itu, angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih di atas 100. Lalu, PMI di kisaran 51,2 dan neraca perdagangan yang menunjukkan tren positif selama 33 bulan. Selain itu, rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam level yang aman.
"Dengan fundamental yang baik, pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 bisa mencapai 5,3 persen," katanya.
Menko Airlangga mengatakan, optimistis kinerja ekonomi yang baik perlu didukung oleh potensi besar di sektor digital. Dalam dua tahun terakhir, perilaku masyarakat semakin contactless, dan ini salah satunya didukung oleh layanan e-commerce dan online demand, seperti ojek online, pengiriman makanan online, dan bisnis logistik berbasis online.
"Di tahun 2022, Indonesia menjadi pemain utama di digital ASEAN, karena 40 persen dari total transaksi ASEAN berasal dari ASEAN. Nilai ekonomi digital di 2025 diprediksi mencapai 130 miliar dolar AS dan akan terus meningkat di sekitar 300 miliar dolar AS di tahun 2030," ucap Menko Airlangga.
Untuk merealisasikan potensi ekonomi digital yang sangat besar, beberapa hal menjadi penting. Antara lain jumlah penduduk Indonesia yang sebagian besar dalam usia produktif 15-64 tahun, kemudian memiliki lebih dari 2.400 startup atau peringkat ke-6 negara dengan startups terbesar di dunia. Tak hanya itu, didukung penetrasi internet sebesar 76,8 persen.
"Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen di 2023, kolaborasi dan sinergi semua pihak perlu terus didorong, terutama peran dari korporasi maupun rumah tangga," tuturnya.
Hasil asesmen menunjukkan bahwa tabungan rumah tangga dan korporasi semakin meningkat secara signifikan di masa pandemi dan belum dioptimalkan kembali untuk ekspansi dan belanja di tahun 2023.
Editor: Aditya Pratama