Menko Darmin Berharap Besar Pilkada dan Asian Games Kerek Ekonomi
JAKARTA, iNews.id – Pemerintah berharap sejumlah agenda besar seperti pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, dan Asian Games 2018 yang dalam waktu dekat berlangsung bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, dengan adanya agenda Pilkada saja, hal ini dapat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebab, dapat mendorong daya beli di 115 Kabupaten/Kota dan Provinsi yang melaksanakan pesta demokrasi tersebut.
"Kalau orang mau kampanye, dia akan belanja, beli cat macam-macam, itu akan berantai. Biasanya kalau Pilkada seperti itu, kita ini salah satu yang terbesar ya. Mungkin kita berharap dia akan naikkan pertumbuhan ekonomi sekitar 0,1 persen," ujarnya di rumah dinasnya, Jakarta, Sabtu (16/6/2018).
Apalagi dengan adanya perhelatan Asian Games yang akan mendatangkan wisatawan luar negeri, atlet, hingga awak media asing. Begitu pun dengan masyarakat lokal yang akan turut meramaikan sebagai tuan rumah sehingga dapat meningkatkan belanja dan pendapatan nasional.
Selain itu, pada Lebaran tahun ini masyarakat juga meningkatkan konsumsinya untuk pulang ke kampung halamannya. Namun, menurut dia, setiap tahunnya saat Lebaran konsumsi yang dilakukan tidak terlau berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
"Ada yang bilang masyarakat Indonesia belakangan ini saving naik, konsumsi direm. bukan karena hemat, tapi sekarang kesempatan itu makin banyak orang untuk bepergian. Yang tadinya orang-orang enggak mikir mau jalan-jalan naik pesawat bareng-bareng. Orang itu dia tetap mesti mengumpulkan uang lho. Ya supaya keren lah, belanja biar dilihat orang kampung," tuturnya
Dengan adanya hal tersebut, ia optimistis pertumbuhan ekonomi masih berada di kisaran 5,4 persen sepanjang 2018. Meski berbagai lembaga internasional seperti World Bank baru saja menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi menjadi 5,3 persen dari 5,4 persen pada awal tahun kemarin.
"Kalau beberapa lembaga internasional menurunkan target pertumbuhan ekonomi kita jadi 5,3 persen, saya kok masih melihat angka 5,4 persen itu masih ok," ucapnya.
Editor: Ranto Rajagukguk