Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Selamatkan Industri Lokal, Pemerintah Diminta Kasih Insentif Mobil Berdasarkan TKDN
Advertisement . Scroll to see content

Menperin Akui TKDN Mobil Esemka Baru 62 Persen

Selasa, 10 September 2019 - 11:16:00 WIB
Menperin Akui TKDN Mobil Esemka Baru 62 Persen
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Setkab)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) resmi memulai produksi mobil Esemka secara massal. Namun, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mobil yang diproduksi baru mencapai 62 persen.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengakui, angka tersebut masih lebih rendah apabila dibandingkan pabrikan mobil asal Jepang seperti Toyota.

"(TKDN Esemka) 62 persen. Kalau mobil-mobil Kijang (Toyota) itu sudah 90 persen," ujar dia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Menurut Airlangga, rendahnya angka TKDN ini diakibatkan volume produksi mobil Esemka yang relatif masih kecil. Selain itu, rendahnya angka produksi mobil membuat biaya komponen dalam negeri menjadi mahal.

Berdasarkan catatannya, Esemka baru bisa memproduksi 20.000 mobil per tahunnya. Sementara, pabrikan mobil asal Jepang sudah bisa memproduksi ratusan ribu mobil setiap tahun.

"Kalau Mitsubishi, (Toyota) Kijang kan sudah ratusan ribu, sehingga orang bikin parts-nya mudah dan murah. Tapi kalau bikin volume 20.000 relatif masih kecil," katanya.

Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu optimistis TKDN Esemka akan semakin meningkat seiring maraknya produksi mobil nanti.

"Itu kalau volume besar (TKDN) bisa ngejar. Jadi bukan berarti dia enggak bisa produksi dalam negeri. Tapi produksi dalam negeri kan butuh volume," ucap dia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya geram dengan tudingan banyak pihak tentang produksi mobil Esemka yang menjiplak desain mobil perusahaan asal China, Chang’an. Menurut dia, banyak pihak yang sengaja mencari-cari kesalahan soal mobil Esemka.

"Kita ini kayak kurang kerjaan saja. Yang ngomong-ngomong begitu kurang kerjaan," ujarnya di Gedung DPR Jakarta, Senin (9/9/2019).

Mantan duta besar RI untuk Singapura itu menolak berkomentar lebih lanjut soal adanya kesamaan desain mobil Esemka dengan Chang'an, termasuk kerja sama antara dua pabrikan itu. Yang penting, kata dia, mobil Esemka diproduksi di dalam negeri.

"Kan (mobilnya) sudah jadi, ada pabriknya semua pekerjanya orang Indonesia kan bagus. Semua orang Melayu yang di situ. Mobil-mobil murah, dipakai rakyat biasa. Mau datang dari bulan, dari mana itu yang penting kan ada di situ dia," ucap Luhut.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut