Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menko Airlangga Pastikan Pembangunan IKN Tetap Berjalan usai MK Batalkan HGU 190 Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Menperin Dorong Batam Jadi Pusat Klaster Industri Elektronik

Minggu, 15 April 2018 - 13:03:00 WIB
Menperin Dorong Batam Jadi Pusat Klaster Industri Elektronik
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: iNews.id/Ade)
Advertisement . Scroll to see content

BATAM, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong Batam menjadi pusat pengembangan klaster industri elektronik yang bernilai tambah tinggi. Upaya ini untuk mendukung implementasi Making Indonesia 4.0 karena industri elektronik merupakan salah satu dari lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan dalam penerapan teknologi di era revolusi industri keempat.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Batam memiliki peluang yang besar dalam industri elektronik karena 70 persen diisi oleh produsen elektronik beserta penghasil beragam komponen pendukungnya. Dengan memacu beberapa potensi industri berbasis elektronik, seperti industri maintenance, repair, and overhaul (MRO).

"Ini yang akan kami dorong siklusnya untuk melengkapi industri elektronik di Batam, dari industri recycle sampai yang memiliki nilai tambah tinggi," tuturnya dalam keterangan resminya, Minggu (15/4/2018).

Guna mengoptimalkan kemampuan industri elektronik di Batam, pihaknya terus berupaya menarik investor masuk lebih banyak agar semakin memperdalam struktur industrinya dan meningkatkan nilai tambah produknya terutama untuk memenuhi pasar ekspor.

"Kebanyakan industri di Batam itu untuk global market, karena potensinya dekat dengan Singapura dan lokasinya sangat strategis, sehingga harusnya bisa tumbuh lebih tinggi. Apalagi, pasar industri elektronik untuk komponen otomotif masih cukup besar," kata dia.

Peluang tersebut sejalan dengan upaya pemerintah yang sedang menggenjot sektor kendaraan, seperti pengembangan mobil listrik. Selain industri elektronik, industri otomotif juga ditetapkan sebagai sektor percontohan implementasi Industri 4.0, diikuti industri makanan dan minuman, kimia, serta tekstil dan pakaian.

Kemudian komponen elektronik yang juga bernilai tambah tinggi seperti yang digunakan di perangkat smartphone. Terlebih lagi, saat ini pengguna gadget semakin banyak, sehingga dapat mendorong Batam mewujudkan klaster industri yang menghasilkan multiplier effect.

"Batam ini kan jadi outsourcing untuk produksi smartphone. Isi dari smartphone kan ada chip, dan chip itu telah diproduksi di Batam," ucapnya.

Menperin menyebutkan, empat langkah strategis yang telah disiapkan dan akan dijalankan dalam upaya mengakselerasi pengembangan industri elektronik di Indonesia agar mampu memasuki era Industri 4.0, yaitu menarik pemain global terkemuka dengan memberikan paket insentif menarik, mengembangkan kemampuan dalam memproduksi komponen elektronik yang bernilai tambah tinggi.

Selanjutnya, meningkatkan kompetensi tenaga kerja dalam negeri melalui berbagai program pelatihan agar semakin terampil dan inovatif sesuai kebutuhan dunia industri saat ini, serta mengembangkan pelaku industri elektronik dalam negeri yang unggul untuk mendorong transfer teknologi ke industri serupa lainnya.

"Kami juga terus berupaya agar industri elektronik di Indonesia mengurangi ketergantungan kepada bahan baku atau komponen impor. Untuk itu, kami memacu industri elektronik dalam negeri agar tidak hanya terkonsentrasi pada perakitan, tetapi juga terlibat dalam rantai nilai yang bernilai tambah tinggi," ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut