Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mentan Amran Lapor Prabowo, 31 Desember Indonesia Swasembada Pangan
Advertisement . Scroll to see content

Mentan dan Dirut Bulog Kompak Sebut Stok Beras Cukup, Tak Perlu Impor

Sabtu, 15 September 2018 - 11:32:00 WIB
Mentan dan Dirut Bulog Kompak Sebut Stok Beras Cukup, Tak Perlu Impor
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (tengah) bersama Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kedua kanan) berbincang dengan pedagang ketika meninjau kestabilan harga beras di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (14/9/2018). (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso kompak menegaskan, stok beras dalam negeri melimpah sehingga tidak diperlukan impor.

Hal ini terlihat dengan data stok yang ada di Pasar Induk Beras Cipinang saat ini mencapai 47.000 ton dan data Perum Bulog, yakni pengadaan pada 2018 mencapai 1,5 juta ton sehingga stok yang ada di gudang mencapai 2,8 juta ton.

Budi Waseso mempertanyakan ada apa di balik kebijakan impor beras yang mencapai 2 juta ton tahun ini. Dia menilai terdapat keuntungan yang sangat besar yang diraup, yakni mencapai Rp1.400 per kg bila dibandingkan harga beras impor pada 2016.

“Beras impor tahun ini apabila dibandingkan 2016 yang harganya USD398, sedangkan beras impor sekarang USD457,36. Jadi, selisihnya kalau kita kurs ke dolar Rp7.500 dengan Rp6.018.Jadi selisihnya hampir Rp1.400 apabila dibandingkan tahun sebelumnya,” kata pria yang akrab disapa Buwas saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Mentan Amran ke Pasar Kramat Jati dan Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC), Jakarta, kemarin.

Buwas menyimpulkan terjadi kenaikan harga beras impor tahun ini. Menurut dia, kenaikan harga ini aneh karena harga beras dalam negeri atau lokal saat ini tengah mengalami penurunan.

“Berarti harga impornya naik. Harga lokal turun. Padahal faktanya, kalau kita bandingkan, harga beras impor relatif tidak jauh dengan harga lokal. Selisih impor 2016 dan 2018 itu yang lalu bukan pada era saya. Kita tahu tadi selisihnya Rp1.400 per kg,” ucapnya.

Buwas menilai, mahalnya harga beras impor menjadi biang kerok kenaikan harga beras dalam negeri sehingga pemerintah melakukan operasi pasar agar harga stabil. Oleh karena itu, impor beras seharusnya dihindari.

“Dengan selisih harga yang lebih mahal, kita jadinya operasi pasar. Jadi mahal jika menggunakan beras impor. Itulah mengapa kita menghindari impor. Sementara tadi yang sudah kita lihat itu semua beras lokal, beras dalam negeri. Makanya belum perlu suplai dari Bulog,” ucapnya.

Lebih lanjut Buwas menegaskan, jika melihat stok beras saat ini, kebijakan impor tidak perlu dilakukan. Stok beras di gudang milik Perum Bulog per 14 September 2018 mencapai 2,3 juta ton dan di gudang sewa sebanyak 500.000 ton sehingga totalnya 2,8 juta ton.

Mentan Amran mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) bertanggung jawab pada tingkat produksi sehingga tidak ada alasan untuk menaikkan harga. Dari hasil sidak, di puncak musim kemarau, suplai beras masih normal di Pasar Induk Beras Cipinang, bahkan stok gudang mencapai 47.000 ton.

“Kondisi stok ini di atas batas normal hingga 2 kali lipat dan harga malah turun dibawah HET, ini harus dijaga agar jangan berubah lagi. Kondisi saat sekarang, bukan kebetulan, ini sudah 3 tahun, kita lakukan bersama petani, kerja, kerja, kerja,” ujarnya.

Buktinya, sambung Amran, jika dulu setiap tahunnya target luas tanam hanya 500.000 hektare. Akibatnya, setiap musim kering dan pada awal tahun selalu harga beras akan bergejolak dan menyumbang inflasi.

Namun, dengan teknologi yang ada mulai benih, pupuk, alat mesin pertanian, traktor dan pompa air, hingga embung dan luas tambah tanam yang ditargetkan minimal 1 juta hektare sejak 2015, produksi padi selalu mencukupi kebutuhan.

“Bisa kita lihat di lapangan, faktanya beras melimpah, stok gudang Jakarta Food Station 47.000 ton, jauh di atas batas normal. Kami puas dengan semua ini. Paradigma baru Pembangunan Pertanian. Hari ini kita buktikan,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Dirut Food Station Cipinang Arif Prasetyo Adi menyebut pasokan beras ke Pasar Induk Cipinang hingga saat ini masih normal. Beras yang masuk mencapai 4.700 ton per ha dan stok di gudang mencapai 47.000 ton.

“Mulai pagi hingga menjelang siang ini, sudah 4.700 ton yang tercatat masuk, sedang stok gudang PIBC, saat ini mencapai 47.000 ton, jauh di atas standar normal 22.000 hingga 25.000 ton. Pasokan beras masih datang dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, bahkan beberapa pekan terakhir pasokan dari Sulawesi Selatan, mulai masuk Pak Menteri,” kata Arif. (Ichsan Amin)

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut