Menuju Merdeka Sinyal 2020, BAKTI Kebut Pengerjaan Palapa Ring
JAKARTA, iNews.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencanangkan Indonesia bisa merdeka sinyal pada tahun 2020. Dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau, masih banyak daerah-daerah yang belum tersentuh akses layanan telekomunikasi, khususnya di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), serta lokasi perbatasan (lokpri).
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo Anang Latif mengatakan, untuk menyelesaikan masalah tersebut, pihaknya tengah mengerjakan proyek Palapa Ring. Proyek tersebut dibuat untuk menghadirkan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional.
Jika Palapa Ring rampung, diharapkan seluruh kabupaten atau kota di Indonesia bisa saling terhubung. “Seluruh konstruksi fisik Palapa Ring Tengah telah rampung. Saat ini sudah memasuki tahapan testing seperti uji penerimaan pendahuluan, uji layak operasi. Dengan kondisi saat ini, kami dapat melaksanakan proses uji coba per bagian,” ujar dia, baru-baru ini.
Anang menambahkan. proyek Palapa Ring Barat sudah beroperasi 100 persen, sedangkan proyek Palapa Ring Timur proses konstruksinya masih mencapai 78 persen. Selain pekerjaan membanggakan ini, BAKTI Kemenkominfo tengah mengerjakan Base Tranciever Station (BTS).
BTS merupakan proyek pembangunan akses telekomunikasi di daerah blankspot dan wilayah perbatasan. Hingga saat ini, pembangunan BTS sudah mencapai 756 lokasi yang sudah on air.
Selanjutnya BAKTI juga mengebut penyediaan akses internet dengan kapasitas bandwidth minimal 1 Mbps dengan nama proyek Akses Internet. Sampai saat ini terdapat 2.782 lokasi yang sudah merasakan manfaatnya.
Di sisi lain, dalam memberikan pelayanan akses telekomunikasi pada wilayah yang belum terjangkau oleh layanan jaringan terestrial, BAKTI Kemenkominfo membangun proyek Satelit Multifungsi Pemerintah yang memasuki proses pengadaan mencapai 90 persen dan akan diluncurkan pada 2023. Semua ini dilakukan agar masyarakat saling terkoneksi satu sama lain dan sebaran informasi makin cepat diterima masyarakat.
Editor: Ranto Rajagukguk