Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengumuman! ASN Boleh WFA pada 29-31 Desember 2025
Advertisement . Scroll to see content

Moody's Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2019 Jadi 4,8 Persen

Senin, 12 November 2018 - 13:05:00 WIB
Moody's Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2019 Jadi 4,8 Persen
ilustrasi. (Foto: Okezone.com)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Lembaga pemeringkat internasional, Moody's memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan terus melambat pada 2019-2020. Moody's memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Dalam laporan bertajuk Global Macro Outlook: 2019-20 yang dirilis November 2018, analis Moody's, Youngjoo Kang mengatakan, momentum pertumbuhan ekonomi akan melemah meski pada tahun ini masih akan tumbuh di atas 5 persen. 

"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat dalam dua tahun ke depan," tulis Kang melalui risetnya yang dikutip iNews.id, Senin (12/11/2018).

Dia menilai, langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga tahun ini akan mulai berdampak mulai tahun depan. Permintaan kredit korporasi akan berkurang karena beban bunga yang tinggi. 

"Sementara permintaan global yang melemah akan menekan ekspor, sehingga menghasilkan pertumbuhan sekitar 4,8 persen pada 2019," katanya.

Sebelumnya, Moody's tahun 2017 lalu memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 mencapai 5,2 persen.

Melambatnya pertumbuhan global tidak terlepas dari semakin ketatnya likuiditas dan perang dagang antara AS dan China. Sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Jerman yang selama ini tergantung pada perdagangan global akan berdampak paling signifikan. 

"Kami memperkirakan pertumbuhan global akan melambat di bawah 3 persen pada 2019-2020, dari proyeksi 2017-2018 sebesar 3,3 persen," tulisnya.

Hampir semua negara pada tahun depan perekonomiannya akan melambat, seperti AS, Uni Eropa, China, dan Korea Selatan. Negara-negara emerging market G20 juga akan turun dari 5 persen pada 2018 menjadi 4,6 persen pada 2019 dan akan kembali naik pada 2020 menjadi 4,9 persen.

"Kontraksi (pertumbuhan) di Turki dan Argentina di samping perlambatan di China, akan menekan pertumbuhan emerging market secara agregat pada 2019," katanya.

Pada 2020, Moody's memprediksi pertumbuhan ekonomI RI makin melambat ke 4,7 persen. Hal tersebut, kata Kang, akan dipicu perlambatan belanja pemerintah, belanja rumah tangga, dan ekspor.

"Kendati demikian, kami memprediksi pembangunan infrastruktur akan menopang tren positif investasi," ujar dia.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut