Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Popok hingga Tisu Basah Masuk Daftar Kajian Barang Kena Cukai!
Advertisement . Scroll to see content

Naik Lagi, Utang Pemerintah Tembus Rp8.444 Triliun per Juni 2024

Rabu, 31 Juli 2024 - 20:42:00 WIB
Naik Lagi, Utang Pemerintah Tembus Rp8.444 Triliun per Juni 2024
Kemenkeu mencatat utang pemerintah kembali naik menjadi Rp8.444,87 triliun hingga akhir Juni 2024 atau semester I 2024. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah kembali naik menjadi Rp8.444,87 triliun hingga akhir Juni 2024 atau semester I 2024. Mengutip buku APBN KITA edisi Juli 2024, posisi utang pemerintah pada Juni 2024 mengalami pertumbuhan Rp91,85 triliun dari Rp8.353,02 triliun pada Mei 2024 (month-to-month/mtm).

Dengan posisi utang itu, rasio utang per akhir Juni 2024 mencapai 39,13 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Namun Kemenkeu memastikan rasio ini tetap konsisten terjaga di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang No. 17/2003 tentang Keuangan Negara.

"Jumlah utang pemerintah per akhir Juni 2024 tercatat Rp 8.444,87 triliun. Rasio utang per akhir Juni 2024 yang sebesar 39,13 persen terhadap PDB, tetap konsisten terjaga di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara," tulis Kemenkeu dalam Buku APBN KITA.

Selaras dengan kebijakan pembiayaan utang untuk mengoptimalkan sumber pembiayaan dalam negeri dan memanfaatkan utang luar negeri sebagai pelengkap, Kemenkeu melaporkan mayoritas utang pemerintah berasal dari dalam negeri dengan porsi 71,12 persen.

Adapun, utang pemerintah terbagi atas dua jenis, yaitu berbentuk surat berharga negara (SBN) dan pinjaman. Mayoritas utang pemerintah per akhir Juni 2024 masih didominasi oleh instrumen SBN sebesar 87,85 persen dan sisanya pinjaman 12,15 persen.

Rinciannya, nilai SBN domestik sebesar Rp5.967,70 triliun yang terdiri dari surat utang negara atau SUN sebesar Rp4.732,71 triliun dan surat berharga syariah negara atau SBSN sebesar Rp1.234,99 triliun.

Selain itu, SBN dengan denominasi valuta asing atau valas sebesar Rp1.451,07 triliun dengan komposisi SUN sebesar Rp1.091,63 triliun dan SBSN sebesar Rp359,44 triliun.

Sementara, nilai utang pemerintah yang berasal dari pinjaman sebesar Rp1.026,11 triliun. Angka ini setara 12,15 persen dari total utang pemerintah yang terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp38,10 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp988,01 triliun.

"Pemerintah konsisten mengelola utang secara cermat dan terukur dengan menjaga risiko suku bunga, mata uang, likuiditas, dan jatuh tempo yang optimal," tulis Kemenkeu.

Selain itu, Kemenkeu menegaskan bahwa pemerintah juga mengutamakan pengadaan utang dengan jangka waktu menengah-panjang dan melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif.

Per akhir Juni 2024, profil jatuh tempo utang pemerintah dilaporkan terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo pada 7,98 tahun.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut