Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Bertemu Xi Jinping soal Tarif, Airlangga Ungkap Dampak Strategisnya
Advertisement . Scroll to see content

Optimistis Ekonomi RI Tumbuh Positif, Menko Airlangga Ungkap Indikatornya

Kamis, 07 Oktober 2021 - 21:05:00 WIB
Optimistis Ekonomi RI Tumbuh Positif, Menko Airlangga Ungkap Indikatornya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan indikator ekonomi Indonesia akan tumbuh positif. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis perekonomian Indonesia akan tumbuh positif. Dia pun mengungkapkan sejumlah indikator ekonomi yang menunjukkan ekonomi akan terus menunjukkan pemulihan.

“Indikasi ekonomi meningkat, kan PMI sudah 52,2 persen. Kemudian juga kita lihat kredit daripada konsumen berarti juga penerimaan itu juga sudah meningkat,” kata dia usai rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (7/10/2021).

Dia menuturkan, peningkatan mobilitas juga akan memberikan dampak positif pada perekonomian di tanah air. Seperti diketahui, pemerintah telah melakukan sejumlah pelonggaran aturan mobilitas dan aktivitas masyarakat selama perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Kemudian kita lihat mobilitas meningkat, jumlah visitor ke mal itu juga sudah meningkat. Nah dengan semua kegiatan ini meningkat diperkirakan ekonomi akan tumbuh positif,” ujarnya.

Selain itu, meningkatnya harga batu bara juga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional karena Indonesia merupakan negara penghasil batu bara. Namun menurut dia, kenaikan harga batu bara saat ini menjadi tantangan karena dapat meningkatkan pengeluaran, sehingga perlu ada keseimbangan antara sektor agar melonjaknya harga batu bara tidak berbalik menekan kegiatan industri di dalam negeri.

“Sekarang justru yang menjadi tantangan bagaimana batubara di dalam negeri agar industri tetap kompetitif karena kalau terlalu tinggi juga industri dalam negeri kesulitan untuk memperoleh energi karena terlalu mahal. Nah ini kita harus mendorong keseimbangan antar sektor,” tuturnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut