Pelatihan Vokasi Berpotensi Munculkan Pengusaha-Pengusaha Baru
JAKARTA, iNews.id - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, guna menghadapi revolusi industri 4.0, Indonesia perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Adapun salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan vokasi.
Menurut dia, saat ini Indonesia memerlukan tenaga kerja yang tidak hanya berdasarkan nilai akademik. Tenaga kerja perlu dilatih sehingga bisa mendorong pengembangan kreativitas dan menghasilkan SDM yang ahli serta terampil.
"Sekarang SDM kita tidak sekadar lulus sekolah sekadar dengan nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang baik, tapi adalah masuk ke pasar kerja. Dan dia bisa ikut terlibat atau tetap mempunyai kreativitas sehingga keluar dengan ide-idenya," tutur Bambang, saat ditemui di kantornya, Kamis (13/12/2018).
Mantan Menteri Keuangan itu mengatakan, dengan didorongnya angka pelatihan vokasi, akan berdampak pada munculnya pengusaha-pengusaha baru. Ia juga menilai, banyak pelaku usaha yang tidak menyelesaikan pendidikan formal, namun berhasil menjadi pengusaha besar.
"Yang paling jelas, kan Bill Gates. Dia itu kalah sama bapak ibu di sini (dari sisi pendidikan). Dia enggak punya sarjana, tetapi dia orang terkaya di dunia," kata Bambang.
Meskipun begitu, menurut dia pendidikan tetaplah memiliki peranan penting dalam pengembangan kualitas SDM. Namun, pendidikan tersebut harus dibarengi dengan penelitian, sehingga nantinya dapat bersinergi untuk menghasilkan suatu produk yang bernilai tinggi.
"Ilmuwan memang diperlukan tapi untuk pengembangan industri RnD atau research and development, kenapa enggak cuma R doang, karena riset itu memerlukan belum sampai pada sesuatu yang dijadikan produk. Makanya perlu D, di tingkat development inilah sarjana yang sudah bekerja bisa terlibat," tutur Bambang.
Nantinya, diharapkan dengan adanya pelatihan vokasi melalui sekolah formal atau balai latihan kerja dapat menghasilkan SDM yang memiliki kualitas mumpuni dan kreatif.
Editor: Ranto Rajagukguk