Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hadiri Ratas di Kertanegara, Bahlil Lapor ke Prabowo soal Sumur Rakyat hingga B50
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Bisa Potong Impor Solar 3 Juta KL dengan Insentif Biodiesel

Selasa, 06 Maret 2018 - 17:24:00 WIB
Pemerintah Bisa Potong Impor Solar 3 Juta KL dengan Insentif Biodiesel
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit memastikan, pemberian insentif biodiesel bakal memangkas impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. Dengan begitu, pemerintah juga bisa menghemat devisa dalam jumlah besar.

Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit Dono Boestami menuturkan, dengan skema insentif, penghematan impor BBM mencapai 3 juta kilo liter (KL) atau setara dengan devisa sebesar 1,1 miliar dolar AS atau Rp14,83 triliun per tahun.

"Dalam skema insentif ini juga dapat menaikkan taraf hidup petani sawit, karena dengan peningkatan harga tandan buah segara yang mengikuti harga CPO (minyak sawit mentah), mengingat 41 persen lahan perkebunan dikelola petani swadaya," ujar Dono di Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Tanpa insentif, penyaluran biodiesel sulit dilakukan karena harga indeks pasar biodiesel lebih tinggi dibandingkan harga indeks pasar bahan bakar jenis solar saat ini. Sementara itu, kontribusi BPDP KS ke kas negara dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pembayaran insentif dana biodiesel sejak 2015-2017 sekitar Rp1.952 triliun.

Namun, skema pemberian insentif tersebut rupanya hanya bersifat sementara karena mengikuti pergerakkan harga indeks pasar. Apabila banderol solar naik dan menyamai harga indeks pasar biodiesel maka insentif tersebut tidak diperlukan.

"Pemberian insentif juga bisa dialihkan jika terdapat alternatif untuk menyerap hasil produksi CPO, baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor," katanya. 

Selain penghematan, skema insentif juga terbukti mengurangi CO2 dan menjadi bagian dari komitmen COP 21 Paris atau kesepakatan dengan Kota Paris untuk memenuhi target nasional pengurangan emisi sebesar 29 persen tanpa syarat (unconditional) dan 41 persen dengan dukungan pemerintah pada tahun 2030.

"Tanpa penerapan kebijakan biodiesel ini, Indonesia sulit memenuhi komitmen tersebut," ucapnya

Dono menyatakan, ada 19 perusahaan produsen biodiesel yang menerima insentif biodiesel. Dana insentif berasal dari punguatan perusahaan yang melakukan ekspor komoditas kelapa sawit.

"Semua perusahaan yang memproduksi biodiesel dan memenuhi syarat kualitas dapat menjadi penyalur biodiesel. Besarnya insentif diberikan, tergantung besarnya jumlah biodiesel yang disalurkan. Semakin besar kapasitas produksi, semakin besar jumlah biodiesel yang dapat disalurkan," katanya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut