Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cara Mencairkan BSU BPJS Ketenagakerjaan Terbaru Rp600.000, Ini Tahapannya
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Siapkan Anggaran Rp11,25 Triliun untuk BLT Baru Rp200.000

Senin, 29 Januari 2024 - 20:05:00 WIB
Pemerintah Siapkan Anggaran Rp11,25 Triliun untuk BLT Baru Rp200.000
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp11,25 triliun untuk BLT Rp200.000 yang akan dibagikan kepada 18 juta KPM selama tiga bulan. (Foto: Ilustrasi/Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan mengucurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp200.000 untuk 18 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Anggaran yang disiapkan untuk bantuan sosial (bansos) tersebut mencapai Rp11,25 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bansos untuk 3 bulan tersebut diberikan untuk memitigasi risiko pangan.

"Kalau untuk 3 bulan itu Rp11,25 triliun untuk 18 juta KPM, Januari, Februari, Maret," kata Sri Mulyani usai Konferensi Pers Hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Sri Mulyani menambahkan, proses penyaluran bansos tersebut akan diberikan untuk tiga bulan sekaligus pada bulan Februari. Adapun dalam sebulan pemerintah akan menyalurkan BLT senilai Rp200.000, artinya setiap KPM akan mendapatkan total bantuan senilai Rp600.000.

"Karena kan ini sudah hampir selesai (Januari) tapi dari Kemensos untuk urusan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)-nya, dan penggunaan data-nya dan appointment terhadap cost. BLT diberikan tiga bulan sekaligus (di Februari), nanti kita lihat kesiapan dari Kemensos," tuturnya.

Terkait dari mana anggaran tersebut berasal, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menambahkan bahwa total dana BLT tersebut berasal dari APBN dan bersifat fleksibel.

"APBN-nya akan tetap bisa fleksibel dan ini tentunya bagian dari selalu strategi kita untuk mengelola apbn itu fleksibel jadi kita memang selalu siapkan seperti beberapa tahun terakhir," kata Febrio.

"Kita selalu gunakan istilah shock absorber jadi kalau misal ada kebutuhan di masyarakat yang disebabkan gejolak yang kita lihat di pasar global APBN-nya bisa tetap siap," ucapnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut