Pemerintah Siapkan Insentif Fiskal untuk Produsen Kendaraan Listrik yang Bangun Pabrik
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan memberikan insentif fiskal kepada investor atau produsen kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) yang akan membangun pabrik di Indonesia. Rencananya aturan tersebut diterbitkan pada Oktober atau November 2023.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin menuturkan, saat ini aturan insentif fiskal untuk produsen yang membangun pabrik kendaraan listrik tengah digodok oleh pemerintah.
“Kita akan create policy mudah-mudahan bisa keluar kalau enggak bulan ini mungkin bulan depan, yang mendorong kita akan memberikan insentif fiskal kepada pabrikan yang berjanji untuk membuat pabrik di Indonesia, kita akan dorong. Sehingga harapan kita portofolionya bisa lebih lengkap,” ujar Rachmat dalam acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2023, Selasa (10/10/2023).
Rachmat menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dan kemitraan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Kolaborasi efektif dalam memanfaatkan berbagai sumber daya di Indonesia dapat mempercepat transisi ekonomi hijau di era perubahan iklim. Hal ini diyakini dapat membuka peluang mencapai Indonesia Emas 2045 dan mempercepat target pencapaian Net Zero Emission pada 2060," ucapnya.
Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Adi Budiarso menyampaikan, aturan insentif fiskal tersebut memang sedang dirumuskan oleh pemerintah.
“Ya itu digodok oleh pemerintah. Jadi dukungan terhadap kebijakan yang pro terhadap lingkungan itu perlu didorong,” ucap Adi.
Adi juga menjelaskan insentif fiskal yang akan diberikan yaitu di antaranya insentif perpajakan, insentif kepabeanan cukai, serta kemudahan berusaha di Indonesia.
“Ada macam-macam, termasuk kebijakan kemudahan berusaha di Indonesia. itu mendorong bagaimana investasi mulai meningkat untuk produk yang lebih green, kemudian lebih ramah lingkungan. Kemudian bagaimana membangun kapasitas juga untuk kita membangun infrastruktur yang bisa mendorong energi industri kita, itu lebih mulai ramah lingkungan,” katanya.
Editor: Aditya Pratama