Pendaftar Kartu Prakerja Membeludak, Ini Kelompok yang Diprioritaskan
JAKARTA, iNews.id - Program kartu prakerja diserbu oleh masyarakat. Sebanyak 1,4 juta orang tercatat mendaftarkan diri sebagai penerima kartu prakerja pada masa pendaftaran hari pertama.
Pemerintah membuka kuota penerima kartu prakerja 5,6 juta orang. Namun, kuota itu dibuka bertahap sebanyak 164.000 setiap minggu. Sejauh ini, mereka yang diterima dengan mengambil program pelatihan sebanyak 77.834 orang.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, calon penerima kartu prakerja akan diseleksi. Mereka yang bakal dipilih yaitu pencari kerja, pekerja, dan pelaku UKM yang terdampak pandemi Covid-19.
“Prioritas atau fokus program kartu prakerja adalah Pekerja yang dirumahkan dan yang terkena PHK, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan sumber pekerjaan," katanya, Senin (13/4/2020).
Selain online, kata Airlangga, pemerintah juga menjemput bola lewat kementerian dan lembaga serta dinas terkait di berbagai daerah. Pendataan dilakukan bagi pekerja dan pelaku UKM di sektor ritel, pariwisata, dan lain-lain.
Namun, Airlangga mengimbau mereka yang sudah didata lewat dinas setempat tetap mendaftar melalui situs resmi prakerja.
"Saya mengimbau masyarakat yang telah melaporkan ke K/L dan dinas-dinas, agar tetap melakukan pendaftaran di situs prakerja,” ucapnya.
Mantan menteri perindustrian itu mengatakan, pendaftar yang telah berhasil melakukan verifikasi e-mail pribadi akan diverifikasi nomor induk kependudukan (NIK)-nya dengan data Dukcapil di Kemendagri, Dapodik di Kemendikbud, dan DTKS di Kemensos.
"Hal ini untuk memastikan bahwa peserta kartu prakerja sesuai persyaratan, yaitu berusia di atas 18 tahun, tidak sedang sekolah/kuliah dan untuk mendahulukan masyarakat yang belum menerima berbagai bantuan sosial dari Pemerintah, supaya bantuan lebih merata," ucap dia.
Editor: Rahmat Fiansyah