Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Pendapatan Industri Penerbangan Merosot 40 Persen, Pemerintah Diminta Contoh Australia

Sabtu, 02 Mei 2020 - 18:42:00 WIB
Pendapatan Industri Penerbangan Merosot 40 Persen, Pemerintah Diminta Contoh Australia
Papan monitor jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Industri penerbangan menjadi salah satu sektor yang terpukul di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Pasalnya, dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat kegiatan penerbangan penumpang menjadi terbatas.

Pengamat Industri Penerbangan Chappy Hakim berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan atas hal tersebut. Dia pun berkaca bagaimana pemerintah Amerika Serikat (AS) yang akan memprioritaskan stimulus pada industri penerbangan.

"Prioritas utama stimulus pemerintah AS itu kepada industri penerbangan, tentu saja pertimbangannya pasca kejadian 9/11 (Serangan 11 September 2011)," ujar Chappy dalam forum diskusi daring "Ekonomi, Bisnis dan Fiskal Saat Ini", Sabtu (2/5/2020).

Selain itu, pensiunan TNI ini menyebut, belum lama ini maskapai Virgin Australia juga sudah menyampaikan akan bangkrut apabila pemerintah setempat tidak bisa memberikan bantuan stimulus untuk membantu jaring perhubungan udara yang diselenggarakan oleh Australia.

Untuk di Tanah Air, dari data yang dimilikinya, saat ini industri penerbangan nasional telah mengalami penurunan pendapatan sekitar 30-40 persen. "Ini merupakan dampak yang sangat besar, walaupun maskapai berusaha untuk mengakomodasi rute-rute yang memang masih mungkin untuk diterbangkan, tetapi arus penumpang sudah turun sangat drastis," kata dia.

Chappy pun menyarankan agar pemerintah membantu industri penerbangan. Paling tidak PT Garuda Indonesia (Persero) Tbkharus bisa beroperasi kembali untuk menggulirkan kembali sistem perhubungan udara yang masih berhadapan kesulitan yang sangat buruk.

"Posisinya memang menjadi agak sulit seperti ini, maka maskapai penerbangan tidak lagi bisa dilihat sbg satu bidang bisnis yang diminati banyak orang dan pengusaha. Saya bisa memastikan bahwa manajemen maskapai Airlines swasta akan sulit membalikkan kondisi seperti semula," ucapnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut