Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Popok hingga Tisu Basah Masuk Daftar Kajian Barang Kena Cukai!
Advertisement . Scroll to see content

Per 30 Juni, Defisit APBN 2019 Melebar Jadi Rp135,8 Triliun

Selasa, 16 Juli 2019 - 19:20:00 WIB
Per 30 Juni, Defisit APBN 2019 Melebar Jadi Rp135,8 Triliun
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Foto: iNews.id/Rully Ramli)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mencapai Rp135,8 triliun per 30 Juni 2019. Realisasi tersebut setara 0,84 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Defisit APBN tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Saat itu, defisit APBN sampai dengan 30 Juni 2018 mencatat defisit Rp110,6 triliun atau setara 0,75 persen terhadap PDB.

"Total defisit anggaran sampai semester satu adalah Rp 135,8 triliun, dalam hal ini lebih besar dibandingkan defisit semester satu tahun lalu sebesar Rp 110,6 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Defisit terjadi disebabkan realisasi belanja yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan pendapatan negara.

Defisit ini dihasilkan dari realisasi pendapatan sampai dengan Juni 2019 sebesar Rp898,8 triliun atau setara 41,5 persen dari target APBN. Angka ini tumbuh 7,8 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sementara itu, realisasi belanja sampai Juni 2019 sebesar Rp1.034,5 triliun atau setara 42 persen target APBN. Angka ini tumbuh 9,6 persen dibandingkan periode yang sama di 2018

"Terjadi pertumbuhan belanja negara 9,6 persen di mana belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp342,3 triliun, atau tumbuh 15,7 persen, dan belanja non K/L Rp 288,2 triliun atau tumbuh 9,8 persen," katanya.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu memprediksi defisit anggaran hingga akhir tahun bisa mencapai Rp310,8 triliun atau 1,93 persen terhadap PDB. Dia menyebut, outlook tersebut deviasinya tidak terlalu jauh dibandingkan asumsi dalam APBN 2019 yang sebesar 1,84 persen.

Selain, pada neraca keseimbangan primer juga mencatat defisit Rp1 triliun. Hal ini berbalik dari periode yang sama di tahun lalu yang surplus Rp10 triliun.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut