Perekonomian Terpuruk, Iran Kembali Desak IMF Utangi Rp70,6 Triliun
TEHERAN, iNews.id - Pemerintah Iran terus memohon kepada Dana Moneter Internasional (IMF) untuk memberikan pinjaman sebesar Rp70,6 triliun. Hal ini seiring dampak pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian negara tersebut terpuruk.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, hingga kini pemerintah Amerika Serikat (AS) masih memblokir layanan pengajuan pinjaman kepada IMF. Hal itu membuat negara tersebut semakin sulit dalam menutupi lubang defisit anggaran negara di tengah wabah corona.
"Kami berharap Dewan Eksekutif IMF bisa lepas dari tekanan AS, semoga komitmen untuk membantu kesulitan keuangan semua negara itu masih ada," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan yang ditayangkan di TV pemerintah setempat, dikutip dari Bloomberg Senin (15/6/2020).
Sebelumnya pada Jumat (12/6/2020), Iran juga mendesak Korea Selatan agar membuka blokir dana miliaran dolar AS yang dibekukan karena sanksi AS. Presiden Rouhani memerintahkan kepala bank sentral Iran agar menindaklanjuti masalah tersebut melalui jalur hukum dan forum internasional.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Iran-Korea Selatan Hossein Tanhayi menyebut, sebanyak Rp127,1 triliun dana Iran diblokir di bank-bank Korsel. Sejak Mei 2019 impor minyak dari Iran ke Korsel tak lagi bernilai ketika AS memantau sejumlah negara yang terus membeli minyak dari Iran.
Kondisi tersebut diperparah dengan jumlah kematian harian akibat Covid-19 di Iran. Saat ini, kasus positif telah mencapai angka tertinggi sejak 13 April 2020, ketika negara itu pertama kali mulai melonggarkan lockdown dan membuka kembali ekonominya.
Sejauh ini 187.427 orang terinfeksi dan 8.837 orang telah meninggal, kata Kementerian Kesehatan Iran pada Minggu (14/6/2020).
Editor: Ranto Rajagukguk