Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Terbitkan Aturan Baru, Tambang di Kawasan Hutan bakal Didenda hingga Rp6,5 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Permintaan Listrik Turun, Menteri ESDM Akan Negosiasi Ulang Program 35.000 MW

Kamis, 07 Januari 2021 - 18:24:00 WIB
Permintaan Listrik Turun, Menteri ESDM Akan Negosiasi Ulang Program 35.000 MW
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 telah membuat permintaan listrik turun tajam. Hal ini membuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menegosiasi ulang proyek 35.000 megawatt (MW) yang ikut terdampak akibat pandemi Covid-19.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah tetap memenuhi komitmen dari pembangunan mega proyek yang sudah terkontrak. "Proyek 35 GW (gigawatt) yang sudah terkontrak tentu menjadi komitmen yang harus dipenuhi. Masalahnya sekarang kita berupaya untuk menegosiasikan kembali karena semua pihak terkena dampak dari pandemi ini," ujarnya pada konferensi pers Capaian Tahun 2020 dan Program Kerja Tahun 2021 Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral, Kamis (7/1/2021).

Menurut dia, permintaan listrik yang menurun ini juga berdampak pada penjualan listrik yang dilakukan oleh PT PLN (Persero). Meski begitu, dia berharap permintaan listrik akan kembali pulih pada 2021.

Pemerintah juga melakukan upaya untuk mendongkrak permintaan pasokan listrik. Salah satunya melalui pengembangan kendaraan listrik. 

Dalam hal ini, Kementerian ESDM telah melakukan Public Launching Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada 17 Desember 2020 sebagai implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program KBLBB untuk transportasi jalan.

"Upaya-upaya kita yang lain adalah menciptakan demand. Kita mendorong kendaraan motor listrik, memanfaatkan kompor listrik, menyempurnakan infrastruktur transmisi sehingga bisa membalas daerah-daerah yang kekurangan. Kemudian menghapus pembangkit listrik berbahan baku diesel," tuturnya. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut