Perry Warjiyo Pastikan Diri Siap Jadi Gubernur BI
JAKARTA, iNews.id - Calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di hadapan jajaran Komisi XI DPR RI. Sedianya uji kelayakan tersebut digelar pada pukul 10.00 WIB.
Namun, agenda itu molor dari yang dijadwalkan dan baru terlaksana sekitar 10.45 WIB. Memasuki ruang rapat Komisi XI DPR RI, Perry mengenakan kerah batik lengan panjang berwarna cokelat. Sebelum menyampaikan visi, misi dan strateginya, Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng menceritakan respons publik terkait diusulkannya nama Perry sebagai Gubernur BI.
“Saya ada baca berita kalau Pak Perry harus dipilih sebagai Gubernur BI, saya seram bacanya. Saya jadi enggak mau baca,” ucapnya sebelum memulai fit and proper tes Gubernur BI di Kompleks Parlemen, Jakarta (28/3/2018).
Perry pun tersenyum simpul setelah mendengar ucapan yang terlontar dari Ketua Komisi XI DPR tersebut. Mekeng pun menanyakan kepada Perry terkait kesiapannya memaparkan visi, misi, dan strateginya.
“Apakah Anda sudah siap jadi Gubernur BI? Sudah berdoa belum?,” tanya Mekeng.
Pertanyaan ini pun dijawab oleh Perry dengan sigap dan memulai berdoa. Perry pun terlihat rileks dan sempat meladeni para pewarta foto sebelum memulai uji kepatutan dan kelayakan sebagai Gubernur BI.
Sebagai informasi, Perry yang lahir di Sukaharjo, 25 Februari 1959 ini merupakan lulusan Universitas Gajah Mada pada tahun 1982, dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi (SE). Perry kemudian mengenyam bangku pendidikan hingga meraih gelar doktor (Ph.D) untuk bidang ekonomi moneter dan internasional dari Universitas Lowa State, Ames United States (USA) pada tahun 1991.
Sepak terjangnya cemerlang di BI sejak merintis karier tahun 1984 sebagai staf di desk penyelematan kredit urusan pemeriksaan dan pengawasan kredit hingga 1992. Kemudian, pada tahun 1995, jabatan sebagai staf Gubernur BI dia tempati hingga 1998. Selanjutnya, Perry pun mendapatkan promosi jabatan sebagai Kepala Biro Gubernur BI yang tugasnya sebagai pimpinan project Unit Khusus Program Transformasi (UKPT).
Bahkan, pada tahun 2007-2009, Perry sempat merasakan bangku jabatan Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF) yang mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group. Perry juga menjadi dosen Pasca Sarjana di Universitas Indonesia yang mengajarkan bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi Keuangan Internasional.
Editor: Ranto Rajagukguk