Pertamina: Tidak Ada Pengurangan Kuota Gas Elpiji Bersubsidi
PONTIANAK, iNews.id – PT Pertamina (Persero) membantah isu penarikan atau pengurangan kuota elpiji tabung bersubsidi 3 kilogram (kg). Masyarakat pun diminta untuk tidak percaya terhadap isu tersebut.
"Kami mendistribusikan gas subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga masyarakat tidak perlu panik dan membeli gas dalam jumlah banyak," kata Marketing Branch Manager Pertamina untuk wilayah Kalimantan Barat dan Tengah, Teuku Johan Mifta di Pontianak, Minggu (17/12/2017).
Johan pun mengingatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang memberikan informasi yang tidak benar kepada masyarakat. Berdasarkan data Pertamina, kata Johan, distribusi gas elpiji bersubsidi sudah sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Belilah gas subsidi itu di pangkalan-pangkalan dan SPBU sehingga dapat mengurangi pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dengan membeli di pangkalan atau di SPBU kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih mahal," ujarnya.
Johan juga mengatakan, imbauan serupa juga berlaku untuk daerah-daerah lain di Indonesia. Dia menjamin SPBU, agen dan pangkalan menyediakan gas, baik yang subsidi dan non subsidi sehingga masyarakat bisa membeli gas di lokasi-lokasi resmi yang ditunjuk oleh Pertamina.
Sementara itu, Area Manager Communication and Relation Pertamina untuk wilayah Kalimantan, Alicia Irzanova mengatakan, Pertamina telah menambah pasokan tabung gas subsidi sebanyak 68.320 buah untuk wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Untuk itu, masyarakat diminta tidak panik.
"Kami imbau masyarakat tidak panik dengan membeli gas tabung tiga kilogram dalam jumlah banyak, karena saat ini stok gas subsidi aman," katanya.
Alicia mencatat, kebutuhan normal gas tabung kilogram di Kalimantan Barat per hari sekitar 100 ribu tabung. Selain itu, Pertamina juga menambah 20 persen dari kebutuhan normal untuk pasokan gas non subsidi atau tabung 12 kilogram dan Bright Gas 5,5 kilogram.
"Kebutuhan normal Bright Gas 5,5 kilogram atau sebanyak 700 tabung per hari menjadi 840 tabung per hari, kemudian gas 12 kilogram sebanyak 1.400 tabung per hari menjadi 1.700 tabung per hari," ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk